tag:blogger.com,1999:blog-29246195759241001852024-03-13T03:25:42.111-07:00Dokter MudaA little children is shining like a candle in the dark.....AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.comBlogger131125tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-72233036170633971932012-04-21T19:44:00.002-07:002012-04-21T19:44:55.125-07:00UNTUK CALON AYAH DAN ABI<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">KARAKTERISTIK AYAH</strong></div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Oleh: Rudy Himawan</div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Seorang Muslim sudah semestinya memikirkan masa depan dengan melakukan invesment -bukan dengan stock portofolio, 401K, rumah ataupun saving account, tetapi dengan shodaqoh jariyah, menyebarkan ilmu yang bermanfaat, dan membina anak yang sholeh/-ah. Ketiga aktivitas ini ternyata tercakup<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />dalam proses pendidikan anak dan apalagi Alhamdulillah banyak diantara kita yang telah dikaruniai anak, sehingga saya tergerak untuk merangkum 6 karakteristik kepribadian seorang ayah idaman.</div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">1. Keteladanan</strong></div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Suatu pagi, saya terperanjat ketika melihat cara putriku memakai sepatunya. Ia langsung memasukkan kakinya ke dalam sepatu tanpa melepas talinya. Rupanya selama ini ia memperhatikan bagaimana cara saya memakai sepatu. Karena malas membuka simpul tali sepatu, sering kali saya langsung memakainya tanpa membuka dan mengikat simpul tali sepatu. Saya berusaha melarangnya dengan memberikan penjelasan bhw cara memakai sepatu seperti itu bisa mengakibatkan sepatu cepat rusak. Namun hasilnya nihil. Ini merupakan satu contoh nyata bhw anak, terutama pada usia dini, mudah<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />sekali mencontoh orangtuanya. Tidak perduli apakah itu benar atau salah. Nasehat kita tidak ada manfaatnya, jika kita tetap melakukan apa yang kita larang.</div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Apakah kita sudah memberikan teladan yang terbaik kepada anak-anak kita? Apakah kita lebih sering nonton TV dibandingkan membaca Al-Quran atau buku lain yang bermanfaat? Apakah kita lebih sering makan sambil jalan dan berdiri dibandingkan sambil duduk dengan membaca Basmallah? Apakah kita<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />sholat terlambat dengan tergesa-gesa dibandingkan sholat tepat waktu? Apakah bacaan surat kita itu-itu saja?</div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Allah SWT berfirman dalam surat ash-shaff 61:2-3:<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><em style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. “</em></div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Allah SWT juga mengingatkan untuk tidak bertingkah laku seperti Bani Israil dalam firmanNya dalam surat Al-Baqoroh 2:44<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><em style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?”</em></div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">2. Kasih Sayang dan Cinta</strong></div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kehangatan, kelembutan, dan kasih sayang yang tulus merupakan dasar penting bagi pendidikan anak. Anak-anak usia dini tidak tahu apa namanya, tapi dengan fitrahnya mereka bisa merasakannya. Lihatnya bagaimana riangnya sorot mata dan gerakan tangan serta kaki seorang bayi ketika ibunya akan mendekap dan menyusuinya dengan penuh kasih sayang. Bayi kecilpun sudah mampu menangkap raut wajah yang selalu memberikan kehangatan, kelembutan, dan kasih sayang dengan tulus, apalagi mereka yang sudah lebih besar.</div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Rasulullah SAW pada banyak hadith digambarkan sebagai sosok ayah, paman, atau kakek yang menyayangi dan mengungkapkan kasih sayangnya yang tulus ikhlas kepada anak-anak. Sebuah kisah yang menarik yang diceritakan oleh al-Haitsami dalam Majma’uz Zawa’id dari Abu Laila.</div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dia berkata: “Aku sedang berada di dekat Rasulullah SAW. Pada saat itu aku melihat al-Hasan dan al-Husein sedang digendong beliau. Salah seorang diantara keduanya kencing di dada dan perut beliau. Air kencingnya mengucur, lalu aku mendekati beliau. Rasulullah SAW bersabda, ‘Biarkan kedua anakku, jangan kau ganggu mereka sampai ia selesai melepaskan hajatnya.’ Kemudian Rasulullah SAW membawakan air.” Dalam riwayat lain dikatakan, ‘Jangan membuatnya tergesa-gesa melepaskan hajatnya.’</div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Bagaimana dengan kita?<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Sudahkan kita ungkapkan kecintaan kita yang tulus kepada anak-anak kita hari ini?</div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">3. Adil</strong></div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Siapa yang belum pernah dengar kata sibling rivalry dan favoritism? Jika belum dengar, maka ketahuilah! Siapa tahu kita termasuk orang yang telah melakukannya. Seringkali kita terjebak oleh perasaan kita sehingga kita tidak berlaku adil, misalnya karena anak kita yang satu lebih penurut dibandingkan anak yang lain atau karena kita lebih suka anak perempuan daripada anak laki-laki dll.</div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Rasulullah SAW bersabda: <em style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">“Berlaku adillah kamu di antara anak-anakmu dalam pemberian.” (HR Bukhari)</em></div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Masalah keadilan ini dikedepankan untuk mencegah timbulnya kedengkian diantara saudara. Para ahli peneliti pendidikan anak berkesimpulan bahwa faktor paling dominan yang menimbulkan rasa hasad/ dengki dalam diri anak adalah adanya pengutamaan saudara yang satu di antara saudara yang<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />lainnya.</div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Anak sangat peka terhadap perubahan perilaku terhadap dirinya. Jika kita lepas kontrol, sesegera mungkin untuk memperbaiki, karena anak yang diperlakukan tidak adil bisa menempuh jalan permusuhan dengan saudaranya atau mengasingkan diri (menutup diri dan rendah diri).</div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">4. Pergaulan dan Komunikasi</strong></div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Seringkali kita berada dalam satu ruangan dengan anak-anak, tapi kita tidak bergaul dan berkomunikasi dengan mereka. Kita asyiik membaca koran, mereka asyiik main video game, atau nonton TV.</div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Banyak ahadith yang menggambarkan bagaimana kedekatan pergaulan Rasulullah SAW dengan anak-anak dan remaja. Beliau bercanda dan bermain dengan mereka.</div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Bagaimana dengan kita yang sudah sibuk kuliah sambil bekerja plus ‘ngurusin’ organisasi? Mana ada waktu untuk bercengkrama dengan anak-anak? Sebenarnya ada waktu, jika kita mengetahui strateginya. Misalnya, sewaktu menemani anak bermain CD pendidikan di komputer, kita<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />bisa menjelaskan cara mengerjakan/bermainnya, lalu memberi contoh sebentar, lantas bisa kita tinggalkan. Begitu pula dengan buku bacaan dan permainan lainnya. Repotnya ada sebagian ayah yang tidak mau berkumpul dengan anak-anak, terutama yang menjelang dewasa karena takut kehilangan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />wibawa atau kharismanya. Ini pandangan yang keliru. Yang lebih tepat adalah kita jaga keseimbangan, artinya kita tidak boleh terlalu kaku dalam memegang kekuasaan dan kharisma, tetapi juga tidak boleh terlalu longgar.</div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">5. Bijaksana Dalam Membimbing</strong></div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Rasulullah SAW bersabda: <em style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">“… Binasalah orang-orang yang berlebihan …” (HR Muslim)</em>. Jadi metoda yang paling bijaksana dalam mendidik dan mengarahkan anak adalah yang konsisten dan pertengahan – seimbang, yakni tidak membebaskan anak sebebas-bebasnya dan tidak mengekangnya; jangan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />terlalu sering menyanjung, namun juga jangan terlalu sering mencelanya. Bila ayah memerintahkan sesuatu kepada anaknya, hendaknya ayah melakukannya dengan hikmah, penuh kasih sayang, dan tidak lupa membumbuinya dengan canda seperlunya. Jelaskan hikmah dan manfaatnya, sehingga anak<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />termotivasi untuk melakukannya. Jangan lupa juga untuk memperhatikan kondisi anak dalam melaksanakan perintah atau aturan tersebut.</div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Imam Ibnu al-Jauzi mengatakan bahwa melatih pribadi perlu kelembutan, tahapan dari kondisi yang satu ke kondisi yang lain, tidak menerapkan kekerasan, dan berpegang pada prinsip pencampuran antara rayuan dan ancaman.</div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">6. Berdoa</strong></div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Para nabi selalu berdoa dan memohon pertolongan Allah untuk kebaikan keturunannya.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><em style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (Ibrahim:35)</em></div><div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><em style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">“Segala puji bagi Allah yang telah menganugrahkan kepadaku di hari tua(ku)Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa. Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan sholat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” (Ibrahim:39-40)</em></div><div class="sharedaddy sd-like-enabled" style="background-color: white; border-bottom-left-radius: 0px !important; border-bottom-right-radius: 0px !important; border-top-left-radius: 0px !important; border-top-right-radius: 0px !important; clear: both; color: #555555; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; zoom: 1;"><div class="sd-block sd-like" id="wpl-likebox" style="border-bottom-left-radius: 0px !important; border-bottom-right-radius: 0px !important; border-top-color: rgba(0, 0, 0, 0.128906); border-top-left-radius: 0px !important; border-top-right-radius: 0px !important; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; bottom: auto !important; margin-bottom: 0px !important; margin-left: 0px !important; margin-right: 0px !important; margin-top: 0px !important; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 10px !important; position: static !important; width: 595px; zoom: 1;"><div class="sd-content" style="border-bottom-left-radius: 0px !important; border-bottom-right-radius: 0px !important; border-top-left-radius: 0px !important; border-top-right-radius: 0px !important; float: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 595px;"><div id="wpl-button" style="border-bottom-left-radius: 0px !important; border-bottom-right-radius: 0px !important; border-top-left-radius: 0px !important; border-top-right-radius: 0px !important; float: left; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 5px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><a class="like needs-login sd-button" href="http://capresri.wordpress.com/2010/01/07/teruntuk-abi-dan-calon2-abi/?like=1&_wpnonce=a2407cb7f1" rel="nofollow" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: -webkit-linear-gradient(top, rgb(247, 247, 247) 0%, rgb(239, 239, 239) 100%); background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221) !important; border-bottom-left-radius: 3px; border-bottom-right-radius: 3px; border-bottom-style: solid !important; border-bottom-width: 1px !important; border-image: initial !important; border-left-color: rgb(221, 221, 221) !important; border-left-style: solid !important; border-left-width: 1px !important; border-right-color: rgb(221, 221, 221) !important; border-right-style: solid !important; border-right-width: 1px !important; border-top-color: rgb(221, 221, 221) !important; border-top-left-radius: 3px; border-top-right-radius: 3px; border-top-style: solid !important; border-top-width: 1px !important; box-shadow: rgb(255, 255, 255) 0px 1px 0px inset; color: rgb(0, 0, 0) !important; display: block; line-height: 1; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;" title="I like this post"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://s1.wp.com/wp-content/mu-plugins/post-flair/like/images/icon-like-sprite.png); background-origin: initial; background-position: 0px -1px; background-repeat: no-repeat no-repeat; display: block; line-height: 1; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; opacity: 0.8; padding-bottom: 3px; padding-left: 20px; padding-right: 5px; padding-top: 3px; text-shadow: none;">Suka</span></a></div><div class="sd-like-count" id="wpl-count" style="border-bottom-left-radius: 0px !important; border-bottom-right-radius: 0px !important; border-top-left-radius: 0px !important; border-top-right-radius: 0px !important; line-height: 1; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: left;">Be the first to like this post.</div></div></div></div>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-28245512731026853562012-01-02T06:14:00.001-08:002012-01-02T06:14:21.370-08:00Keberkahan dari Allah dalam Romantika Kisah Cinta Ali bin Abi Thalib dan Fatimah AzzahraKisah cinta Ali bin Abi thalib dan Fathimah Azzahra adalah salah kisah cinta yang penuh romantika dan keberkahan dari Allah. Bahkan Rasulullah pernah bersabda ” Allah menyuruh menikahkan Fatimah dengan Ali ” (Diriwayatkan oleh Thabrani).<br />
<br />
Sosok Ali adalah lelaki sebenarnya, sifat baiknya melebihi matahari waktu dhuha. Menyibak semua masalah. Istananya hanya gubuk tua. Pedang berkilau harta kekayaannya. Begitulah seorang pujangga menggambarkan sosok Ali dalam syairnya.<br />
<br />
Sementara Fatimah Azzahra adalah teladan bagi wanita. Ayahnya adalah manusia terbaik yang diciptakan Allah sebagai rahmat bagi alam semesta, dan Ibunya adalah sebaik-baik wanita..Setiap langkahnya selalu memancarkan cahaya.<br />
<br />
Saat meminang Fatimah, Ali menjual sebagian barang miliknya, termasuk rompi perang. Inilah yang menjadi mas kawin Ali kepada Fatimah. Semuanya bernilai 480 dirham. Dari jumlah itu, Rasulullah menyuruh menggunakan 2/3 nya untuk membeli wangi-wangian dan 1/3 nya untuk membeli pakaian.<br />
<br />
Kehidupan rumah tangga mereka sangat sederhana. Sebuah rumah tanpa perabotan apapun. Hanya beralas tidur kulit domba, satu bantal berisi serabut korma. Bahkan fatimah pernah menggadaikan kerudungnya kepada seorang Yahudi Madinah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Namun Maha Suci Allah yang telah menjaga kebersihan rumah tangga Fatimah secara fisik dan ruhani.<br />
<br />
Ali ra. berkata, ” Aku menikah dengan fatimah. Kami tidak memiliki alas tidur kecuali selembar kulit domba. Malam hari kami pergunakan sebagai alas tidur dan siang harinya kami jemur. Kami tidak memiliki pembantu, pekerjaan rumah tangga ditangani oleh fatimah. ketika fatimah pindah kerumahku, Rasulullah membawakan selimut, bantal kulit berisi serabut kurma, dua gilingan tepung, satu gelas, dan kantong susu. Saking seringnya menggiling tepung, sampai berbekas pada tangan Fatimah, dan saking seringnya membersihkan rumah sehingga pakaiannya penuh debu, dan saking seringnya menyalakan tungku sampai pakaiannya penuh arang ” (dikutip dari 35 Shiroh Shahabiyah, Mahmud Al-Mishri)<br />
<br />
Rasulullah SAW memberikan perhatian yang tinggi agar setiap istri berkhidmat kepada suaminya, seperti nasihat beliau kepada Fatimah. Beliau bersabda :<br />
<br />
” Wahai Fatimah, wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti menetapkan pada saat setiap biji tepung itu, kebaikan, menghapus kejelekannya dan meningkatkan derajatnya”<br />
<br />
” Wahai Fatimah, yang lebih utama dari seluruh keutamaan yang di sebutkan di atas adalah keridhaan suami atas istrinya. Andaikan suamimu tidak meridhoimu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah wahai fatimah bahwa kemurkaan suami adalah kemurkaan Allah Ta’ala.”<br />
<br />
“Wahai Fatimah, tidaklah wanita berkhidmat melayani suaminya sehari semalam dengan rasa suka dan penuh keikhlasan serta niat yang benar, melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya dan memakaikan kepadanya pada hari kiamat dengan pakaian yang hijau gemerlap, dan menetapkan baginya setiap rambut di tubuhnya seribu kebaikan, dan Allah memberinya pahala seratus ibadah haji dan umrah.”<br />
<br />
“Wahai Fatimah tidaklah wanita yang tersenyum kepada suaminya, melainkan Allah akan memandangnya dengan pandangan kasih sayang.”<br />
<br />
” Wahai Fatimah, tidaklah wanita yang membentangkan tempat tidur untuk suaminya dengan senang hati, melainkan malaikat pemanggil dari langit akan menyerunya untuk menghadapi amalnya dan Allah mengampuni dosanya yang sudah lalu dan akan datang”<br />
<br />
” Wahai Fatimah, tidaklah seorang wanita yang meminyaki rambut serta janggut suaminya, dan mencukur kumisnya dan memotong kukunya, melainkan Allah memberikan kepadanya arak yang masih tertutup, murni dan belum terbuka dari sungai-sungai dalam surga Allah. Allah akan mempermudah sakaratul mautnya, kuburnya akan ditemui sebagai taman-taman surga. Dan Allah menetapkan baginya bebas dari neraka dan dapat melewati shirat.”<br />
<br />
Ibnu Mas’ud ra, berkata, Nabi SAW bersabda : ” Apabila seorang perempuan mencucikan pakaian suaminya, maka Allah mencatat baginya seribu kebaikan dan mengampuni kesalahannya bahkan segala sesuatu yang disinari oleh matahari memintakan ampunan baginya, serta Allah mengangkat 1000 derajat baginya “<br />
<br />
Salman Al Farisi meriwayatkan, bahwa suatu ketika Fatimah ra. berkunjung kepada Rasulullah. Ketika Rasulullah SAW melihatnya, kedua mata Fatimah mencucurkan air mata dan roman mukanya berubah. Kemudian Nabi SAW bertanya : ” Mengapa engkau hai anakku?” Fatimah ra. menjawab : ” Wahai Ayahku, tadi malam aku dan Ali bergurau, dan timbul percakapan yang menyebabkan dia marah kepadaku, karena kata-kata yang terlontar dari mulutku. Ketika aku melihat bahwa Ia marah, aku menyesal dan merasa susah, kemudian aku berkata kepadanya :<br />
” Wahai kekasihku, kesayanganku, relakanlah akan kesalahanku, seraya aku mengelilinginya dan merayunya sebanyak tujuh puluh dua kali, sehingga dia menjadi rela dan tertawa kepadaku dengan segala kerelaannya, sedang saya tetap merasa takut kepada Tuhanku “<br />
<br />
Rasullullah bersabda kepada Fatimah ra ” Hai anakku , demi Dzat yang telah mengutusku sebagai Nabi dengan dien yang benar, sesungguhnya jika sekiranya engkau mati sebelum Ali rela kepadamu, maka aku tidak akan menshalati mayatmu. ” Kemudian beliau bersabda lagi :<br />
” wahai anakku tidakkah engkau mengetahui bahwa kerelaan seorang suami itu merupakan kerelaan Allah dan kemarahan seorang suami itu juga merupakan murka Allah. Wahai anakku, seorang wanita yang beribadah betul-betul seperti ibadahnya Maryam putri Imran, lalu suaminya tidak rela kepadanya, maka Allah tidak akan menerima (ibadahnya). Wahai anakku amal yang paling utama bagi para wanita ialah ketaatan kepada suaminya dan sesudah itu tidak ada lagi amal yang paling utama daripada bercumbu (dengan suami). Wahai anakku, duduk satu jam dalam bercumbu dengan suami, lebih baik bagi mereka daripada ibadah satu tahun, dan dicatat tiap-tiap pakaian yang dikenakan pada waktu bercumbu, seperti pahalanya seorang mati syahid. wahai anakku, sesungguhnya seorang wanita jika bercumbu sehingga memakaikan pakaian untuk suami dan anak-anaknya, maka sudah pasti baginya syurga dan Allah memberikan kepadanya tiap-tiap yang dikenakan dari beraneka pakaian dan sebuah kota di surga.”<br />
<br />
Subhanallah..Allahu Akbar..<br />
Kabar gembira bagi seorang Mar’atusshalihah,telah dijanjikan baginya syurga..<br />
<br />
* Persembahanku menuju hari bahagia kelak…..<br />
<br />
Sumber : http://nurul-rizqi.blogspot.com/AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-56913974100110229792012-01-02T06:02:00.001-08:002012-01-02T06:20:25.185-08:00♥ஜ♥KISAH CINTA ALI DAN FATIMAH♥ღ¸.•´¯)♥ஜ♥<div id="headerArea"><div data-referrer="album_header_pagelet" id="album_header_pagelet"><div class="fbxPhotoSetPageHeader"><div class="fbPhotoCaption"><div class="clearfix uiHeaderTop"><div class="uiHeaderActions rfloat"><span class="async_throbber_left"><span class="stat_elem fbxPhotoSetViewSwitcherThrobber"><a class="uiTooltip fbxPhotoSetViewSwitcher uiButton uiButtonLarge uiButtonDepressed uiButtonNoText" href="http://id-id.facebook.com/media/set/?set=a.298002170230759.73527.245731405457836&type=1" id="fbxPhotoSetViewSwitcherGrid" role="button"><span class="uiButtonText"></span></a><a class="uiTooltip fbxPhotoSetViewSwitcher uiButton uiButtonLarge uiButtonNoText" href="http://id-id.facebook.com/media/set/comments/?set=a.298002170230759.73527.245731405457836" id="fbxPhotoSetViewSwitcherComment" role="button"><span class="uiButtonText"></span></a></span></span><span class="mls"></span></div><div style="font-family: inherit;"><h2 class="uiHeaderTitle"><span class="fbPhotoCaptionText" style="font-size: small;">Ada rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah. Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.<br />
<br />
Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ’Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya! Maka gadis cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka’bah. Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam. Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali. Mengagumkan!<br />
<br />
‘Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta. Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan. Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi. Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal risalah. Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan; Abu Bakr Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu.<br />
<br />
”Allah mengujiku rupanya”, begitu batin ’Ali.<br />
<br />
Ia merasa diuji karena merasa apalah ia dibanding Abu Bakr. Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakr lebih utama, mungkin justru karena ia bukan kerabat dekat Nabi seperti ’Ali, namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan RasulNya tak tertandingi. Lihatlah bagaimana Abu Bakr menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah sementara ’Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di ranjangnya.<br />
<br />
Lihatlah juga bagaimana Abu Bakr berda’wah. Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan Abu Bakr; ’Utsman, ’Abdurrahman ibn ’Auf, Thalhah, Zubair, Sa’d ibn Abi Waqqash, Mush’ab.. Ini yang tak mungkin dilakukan kanak-kanak kurang pergaulan seperti ’Ali.<br />
<br />
Lihatlah berapa banyak budak Muslim yang dibebaskan dan para faqir yang dibela Abu Bakr; Bilal, Khabbab, keluarga Yassir, ’Abdullah ibn Mas’ud.. Dan siapa budak yang dibebaskan ’Ali? Dari sisi finansial, Abu Bakr sang saudagar, insya Allah lebih bisa membahagiakan Fathimah.<br />
<br />
’Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin. ”Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam ’Ali.<br />
<br />
”Aku mengutamakan Abu Bakr atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku.”<br />
<br />
Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan.<br />
<br />
Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan kembali tunas harap di hatinya yang sempat layu.<br />
<br />
Lamaran Abu Bakr ditolak. Dan ’Ali terus menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri. Ah, ujian itu rupanya belum berakhir. Setelah Abu Bakr mundur, datanglah melamar Fathimah seorang laki-laki lain yang gagah dan perkasa, seorang lelaki yang sejak masuk Islamnya membuat kaum Muslimin berani tegak mengangkat muka, seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh- musuh Allah bertekuk lutut.<br />
<br />
’Umar ibn Al Khaththab. Ya, Al Faruq, sang pemisah kebenaran dan kebathilan itu juga datang melamar Fathimah. ’Umar memang masuk Islam belakangan, sekitar 3 tahun setelah ’Ali dan Abu Bakr. Tapi siapa yang menyangsikan ketulusannya? Siapa yang menyangsikan kecerdasannya untuk mengejar pemahaman? Siapa yang menyangsikan semua pembelaan dahsyat yang hanya ’Umar dan Hamzah yang mampu memberikannya pada kaum muslimin? Dan lebih dari itu, ’Ali mendengar sendiri betapa seringnya Nabi berkata, ”Aku datang bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku keluar bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku masuk bersama Abu Bakr dan ’Umar..”<br />
<br />
Betapa tinggi kedudukannya di sisi Rasul, di sisi ayah Fathimah. Lalu coba bandingkan bagaimana dia berhijrah dan bagaimana ’Umar melakukannya. ’Ali menyusul sang Nabi dengan sembunyi-sembunyi, dalam kejaran musuh yang frustasi karena tak menemukan beliau Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam. Maka ia hanya berani berjalan di kelam malam. Selebihnya, di siang hari dia mencari bayang-bayang gundukan bukit pasir. Menanti dan bersembunyi.<br />
<br />
’Umar telah berangkat sebelumnya. Ia thawaf tujuh kali, lalu naik ke atas Ka’bah. ”Wahai Quraisy”, katanya. ”Hari ini putera Al Khaththab akan berhijrah. Barangsiapa yang ingin isterinya menjanda, anaknya menjadi yatim, atau ibunya berkabung tanpa henti, silakan hadang ’Umar di balik bukit ini!” ’Umar adalah lelaki pemberani. ’Ali, sekali lagi sadar. Dinilai dari semua segi dalam pandangan orang banyak, dia pemuda yang belum siap menikah. Apalagi menikahi Fathimah binti Rasulillah! Tidak. ’Umar jauh lebih layak. Dan ’Ali ridha.<br />
<br />
Cinta tak pernah meminta untuk menanti.<br />
Ia mengambil kesempatan.<br />
Itulah keberanian.<br />
Atau mempersilakan.<br />
Yang ini pengorbanan.<br />
<br />
Maka ’Ali bingung ketika kabar itu meruyak. Lamaran ’Umar juga ditolak.<br />
<br />
Menantu macam apa kiranya yang dikehendaki Nabi? Yang seperti ’Utsman sang miliarderkah yang telah menikahi Ruqayyah binti Rasulillah? Yang seperti Abul ’Ash ibn Rabi’kah, saudagar Quraisy itu, suami Zainab binti Rasulillah? Ah, dua menantu Rasulullah itu sungguh membuatnya hilang kepercayaan diri.<br />
<br />
Di antara Muhajirin hanya ’Abdurrahman ibn ’Auf yang setara dengan mereka. Atau justru Nabi ingin mengambil menantu dari Anshar untuk mengeratkan kekerabatan dengan mereka? Sa’d ibn Mu’adzkah, sang pemimpin Aus yang tampan dan elegan itu? Atau Sa’d ibn ’Ubaidah, pemimpin Khazraj yang lincah penuh semangat itu?<br />
<br />
”Mengapa bukan engkau yang mencoba kawan?”, kalimat teman-teman Ansharnya itu membangunkan lamunan. ”Mengapa engkau tak mencoba melamar Fathimah? Aku punya firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu Baginda Nabi.. ”<br />
<br />
”Aku?”, tanyanya tak yakin.<br />
<br />
”Ya. Engkau wahai saudaraku!”<br />
<br />
”Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa kuandalkan?”<br />
<br />
”Kami di belakangmu, kawan! Semoga Allah menolongmu!”<br />
<br />
’Ali pun menghadap Sang Nabi. Maka dengan memberanikan diri, disampaikannya keinginannya untuk menikahi Fathimah. Ya, menikahi. Ia tahu, secara ekonomi tak ada yang menjanjikan pada dirinya. Hanya ada satu set baju besi di sana ditambah persediaan tepung kasar untuk makannya. Tapi meminta waktu dua atau tiga tahun untuk bersiap-siap? Itu memalukan! Meminta Fathimah menantikannya di batas waktu hingga ia siap? Itu sangat kekanakan. Usianya telah berkepala dua sekarang.<br />
<br />
”Engkau pemuda sejati wahai ’Ali!”, begitu nuraninya mengingatkan. Pemuda yang siap bertanggungjawab atas cintanya. Pemuda yang siap memikul resiko atas pilihan- pilihannya. Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya. Lamarannya berjawab, ”Ahlan wa sahlan!” Kata itu meluncur tenang bersama senyum Sang Nabi.<br />
<br />
Dan ia pun bingung. Apa maksudnya? Ucapan selamat datang itu sulit untuk bisa dikatakan sebagai isyarat penerimaan atau penolakan. Ah, mungkin Nabi pun bingung untuk menjawab. Mungkin tidak sekarang. Tapi ia siap ditolak. Itu resiko. Dan kejelasan jauh lebih ringan daripada menanggung beban tanya yang tak kunjung berjawab. Apalagi menyimpannya dalam hati sebagai bahtera tanpa pelabuhan. Ah, itu menyakitkan.<br />
<br />
”Bagaimana jawab Nabi kawan? Bagaimana lamaranmu?”<br />
<br />
”Entahlah..”<br />
<br />
”Apa maksudmu?”<br />
<br />
”Menurut kalian apakah ’Ahlan wa Sahlan’ berarti sebuah jawaban!”<br />
<br />
”Dasar kamu!!”, kata mereka,<br />
<br />
”Eh, maaf kawan.. Maksud kami satu saja sudah cukup dan kau mendapatkan dua! Ahlan saja sudah berarti ya. Sahlan juga. Dan kau mendapatkan Ahlan wa Sahlan kawan! Dua-duanya berarti ya !”<br />
<br />
Dan ’Ali pun menikahi Fathimah. Dengan menggadaikan baju besinya. Dengan rumah yang semula ingin disumbangkan ke kawan-kawannya tapi Nabi berkeras agar ia membayar cicilannya. Itu hutang.<br />
<br />
Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu Bakr, ’Umar, dan Fathimah. Dengan keberanian untuk menikah. Sekarang. Bukan janji-janji dan nanti-nanti.<br />
<br />
’Ali adalah gentleman sejati. Tidak heran kalau pemuda Arab memiliki yel, “Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!” Inilah jalan cinta para pejuang. Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggung jawab. Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti. Seperti ’Ali. Ia mempersilakan. Atau mengambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan. Yang kedua adalah keberanian.<br />
<br />
Dan ternyata tak kurang juga yang dilakukan oleh Putri Sang Nabi, dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari (setelah mereka menikah) Fathimah berkata kepada ‘Ali, “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali jatuh cinta pada seorang pemuda ”<br />
<br />
‘Ali terkejut dan berkata, “kalau begitu mengapa engkau mau manikah denganku? dan Siapakah pemuda itu?”<br />
<br />
Sambil tersenyum Fathimah berkata, “Ya, karena pemuda itu adalah Dirimu”<br />
<br />
Kemudian Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memerintahkan aku untuk menikahkan Fatimah puteri Khadijah dengan Ali bin Abi Thalib, maka saksikanlah sesungguhnya aku telah menikahkannya dengan maskawin empat ratus Fidhdhah (dalam nilai perak), dan Ali ridha (menerima) mahar tersebut.”<br />
<br />
Kemudian Rasulullah saw. mendoakan keduanya:<br />
<br />
“Semoga Allah mengumpulkan kesempurnaan kalian berdua, membahagiakan kesungguhan kalian berdua, memberkahi kalian berdua, dan mengeluarkan dari kalian berdua kebajikan yang banyak.” <br />
<br />
(kitab Ar-Riyadh An-Nadhrah 2:183, bab4)</span></h2></div></div></div></div></div></div>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-50522324808176358322011-12-12T17:54:00.001-08:002011-12-12T17:54:51.712-08:00Not Mine – Because I am Not A Valentine<div style="text-align: justify;">All praise and thanks are due to Allah the Rabb of the Worlds and peace and blessings on His Messengerr the last and final Nabi and Rasool, our master Muhammadr, his family and companions and all those who follow them in excellence until the Day of Judgment. Thereafter.</div><div style="text-align: justify;">They say, 'Imitation is the most sincere form of praise.' I say, 'Imitation is the surest sign of mental slavery.'</div><div style="text-align: justify;">So what is Valentine's Day?</div><div style="text-align: justify;">This is what my research on Google produced.</div><div style="text-align: justify;">"In Ancient Rome, February 14th was a holiday to honor Juno, Queen of the Roman Gods and Goddesses. The Feast of Lupercalia started the next day.</div><div style="text-align: justify;">During these times boys and girls were segregated. However, the young people had a custom that began on the eve of the Festival of Lupercalia. The girl's names were written on pieces of paper and inserted into jars. Each boy then drew a girl's name from the jar and they were partners throughout the Festival. After being paired, the children would often continue to see each other throughout the year and on occasion even fell in love and got married.</div><div style="text-align: justify;">Emperor Claudius II of Rome, also known as Claudius the Cruel was having a difficult time recruiting men as soldiers. He believed that the men did not want to leave their sweethearts and cancelled all engagements and marriages throughout Rome. St. Valentine, a priest of Rome at the time, secretly married couples. He was eventually caught, arrested and condemned. He was beaten to death and beheaded on February 14th, around the year 270.</div><div style="text-align: justify;">Lupercalia was a feast to a heathen God. Pastors and priests of the early Christian church did away with the pagan custom by replacing the names of the girls with the names of saints. They chose St. Valentine's Day as the day of celebration for the new feast.</div><div style="text-align: justify;">Now, Alhamdulillah we all know the Islamic reasons why celebrating Valentine's Day is Haraam and why all the actions associated with it – contacting and being alone with non-Mahram men and women, flirting, having boyfriends and girlfriends, carrying on romances directly or on the internet and so on, are all Haraam.</div><div style="text-align: justify;">I don't think in today's world there is any Muslim who can read and write and has access to the internet, who is ignorant enough to claim that he or she does not know that these things are actually Haraam. So I want to talk about another insidious and shameful aspect of this Festival of Shaytaan. I call it the 'The thin edge of the wedge'.</div><div style="text-align: justify;">They called it freedom. And freedom is a good word, so we thought nothing of it. Freedom to do whatever they want, to be themselves, to express themselves, to have space; they called it. It sounded like a good thing. After all don't we all believe that the fight for freedom is the good fight and don't we support all those who are fighting to gain freedom?</div><div style="text-align: justify;">We should have asked, 'Freedom from what? To do what? What does 'express yourself' mean? What is the meaning of 'space?'</div><div style="text-align: justify;">Then we would have learnt that freedom meant, freedom from all restraint, all rules of decency, all that holds the fabric of moral, socially responsible society together. But then, isn't that what we used to call anarchy?</div><div style="text-align: justify;">Yes it is, they said. But then you see, those are the quaint and frankly embarrassingly idiotic and backward, middle class values that we used to live by. High time we jettisoned them and joined the mainstream of modern society in the global village.</div><div style="text-align: justify;">They forgot to tell us that in the global village the dominant culture is the culture of consumerism. The culture of consumption. The culture of self-indulgence with the only limit being the spending power of your credit card. They forgot to tell us that one day we have to pay for what we buy. That one day we will be called to account. They forgot to tell us that in the process of creating this society it was necessary to create a high degree of irresponsibility, a sense that only 'I' matter and the rest can go to hell. 'Each man for himself and the Devil take the last.' 'Family' in this society is a 6 – letter word; a bad word because families epitomize responsibility. And responsibility is another 14 – letter bad word. Responsible people save. They don't spend. They conserve. They don't waste. They become sedate. They don't follow fads and trends. Responsible people don't support consumerism. They are bad news.</div><div style="text-align: justify;">So the family must be destroyed.</div><div style="text-align: justify;">To do that promiscuity and immorality must first be encouraged. But you can't call it that, can you? That will draw too much flak. So they invented another phrase – adult consent.</div><div style="text-align: justify;">Now being adult is all about taking decisions about your own life without anyone else having the right to 'interfere', right? If two adults want to do something who is anyone else, be it society, be it the law or be it religion, to dictate what they can and can't do? That is the opposite of freedom, right? And the opposite of freedom is oppression, right? And oppression is a bad thing, right?</div><div style="text-align: justify;">So adult consent came into being. And we supported it.</div><div style="text-align: justify;">Now to take the 'fight for freedom' to its next stage and that is, to define who is an adult. Age of consent. 21 years? Too old. People mature long before that. So 18? Why not 16? Ah!! The joy of a 16 year old!! But we can't talk like that. 16 is the ideal age of consent because a person is mature at 16, so why should they be prevented from exercising their right to freedom any longer? That sounds much better.</div><div style="text-align: justify;">How do you make promiscuity acceptable in a society that insists on decency and morality?</div><div style="text-align: justify;">A very powerful way is to call it 'Love'. A 'good' 4 – letter word for the real 4 – letter word for what it really is, 'Lust'. They promoted it in the form of a festival – Valentine's Day. 'What's the harm in it?' – they asked. It's only little boys and girls (of course most of them are not so little) expressing love for their sweethearts. Originally even Christian clergy opposed it but then, they succumbed.</div><div style="text-align: justify;">Naturally Valentine's Day promotes the consumerist culture that is the real agenda – give people reasons to spend more and more. So let them express 'love'. Now what does that make those who say that this way of expressing love is Haraam? At best, killjoy Mullahs. At worst Islamist, terrorist, retarded, backward, oppressive – see the name game?</div><div style="text-align: justify;">What did Allah tell us about such festivals and celebrations of Shaytaan? He said:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><strong>يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِي الأَرْضِ حَلاَلاً طَيِّباً وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ</strong></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><strong>إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاء وَأَن تَقُولُواْ عَلَى اللّهِ مَا لاَ تَعْلَمُونَ</strong></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Al-Baqara 2:168. O mankind! Eat of that which is lawful and good on the earth, and follow not the footsteps of Shaytaan. Verily, he is to you an open enemy. 169. [Shaytaan] commands you only what is evil and Fahsha (shameful, sinful), and that you should say against Allah what you know not.</div><div style="text-align: justify;">How do you make promiscuity acceptable in a society that insists on decency and morality?</div><div style="text-align: justify;">Another excellent way is through advertisements, serials and movies. Bollywood, Hollywood and all the commercial product and service advertisements do a cardinal job of chipping away at the bastions of social morals until what was unmentionable a decade ago becomes fashionable in this decade. We call it entertainment. We call it being progressive. We call it being chic and those who don't subscribe are the squares.</div><div style="text-align: justify;">That's the thin edge of the wedge. Once it gets into the doorway, the rest is inevitable, only a matter of time. So we thought nothing of a biscuit advertisement that showed a scantily dressed woman lounging languidly on a couch. We thought nothing of an ice cream stick ad which showed a woman licking the stick in a gesture that clearly reminded you of something else. We thought nothing of a pocket PC ad that focused more on the curve of the buttock supporting the pocket than the PC which protruded therefrom. And all the while we comforted ourselves with the thought that after all these were only bill boards featuring some women we did not know personally. So they can't hurt us, can they?</div><div style="text-align: justify;">We did not see or chose not to see the real agenda – social engineering. Changing the standards of society. Changing what is acceptable and what is not. Changing what is considered taboo and what is not. Moving something from 'unthinkable' to 'aspirational'. You did not think it could be done, did you? Well, just look at the way advertising and films have changed over the last 3 decades and you will see how things that our parent's generation would have had a heart attack to see don't even attract a comment from us.</div><div style="text-align: justify;">But why do you need a woman's naked body to sell ice cream? Isn't that oppression of women? No it isn't. You see, she is doing it of her own free will. Just like playing tennis in micro-skirts. Wearing a burqa is oppression. But what if the one wearing the burqa is doing it of her own free will? Not possible. The burqa is not religion. It is subservience. Ask Sarkozy. So it must be banned. But forcing people to take clothes off is as much oppression as forcing them to put them on, isn't it? Ah!! You will never understand. But it doesn't matter, because you don't matter. You are too old fashioned and out of date.</div><div style="text-align: justify;">We watched pre-marital and extra-marital relationship scenes in movies in the name of story line and plot and marveled at the acting skill (after all it is all acting and not real, we comforted ourselves) until suddenly one day our children started to have similar relationships. When we watched the movie we never thought it would happen in our own home, did we? But then weren't we accepting the new world order when we paid to watch the movie? Was it not we who told our children that pre-marital or extra-marital sex was okay, when we watched the movie together as a family? Was it not we who gave our children the message that our morals had changed and that it was no longer necessary for them to take us as role models but instead to take the actors and actresses as worthy of emulation?</div><div style="text-align: justify;">Then came television and the lovely serials, ending each day on a note of suspense that ensured that we watched what happened the next day. Bold & Beautiful, which may have been bold but was certainly not beautiful. Relationships of men and women that eventually got so confused that the woman who was once the wife of the father is now the wife of the son while simultaneously being the paramour of someone else. What freedom!! And where was all this happening and being watched? In our own living rooms. In homes where women were in purdah, extra-marital relationships were displayed in full detail and watched by the whole family completely without shame. Why? Because of course we believed it couldn't happen to us and what we were seeing was 'only acting'.</div><div style="text-align: justify;">And for those of us who were among the watchers exclusively of National Geographic, talk shows, news and Animal Planet – well you see, it is the commercials that ensure that you can see these shows and what is in the commercials? Pushing the boundaries of desire, daring, challenging norms and making the impossible, possible. Not one of those words that I have used, will you challenge.</div><div style="text-align: justify;">Not one of them in themselves is objectionable. But look at a commercial – almost anyone of them and you will see each of these concepts in a totally different light. But we didn't think about that, did we? Because we don't think, period. And for those who don't watch any TV at all there are the newspapers, magazines and the ever present, ever more daring bill boards.</div><div style="text-align: justify;">The thin edge of the wedge that was inserted in the doorway had very effectively worked its way in, and the door was now wide open.</div><div style="text-align: justify;">So now we go the whole hog!! Homosexuality. Ah!! Before you start screaming, 'Stop!' It's all about freedom, see? And about adult consent. And about who is an adult. Did you not agree to all these concepts already? Were you not on the forefront right alongside us in the fight for our right to exercise our freedom and express ourselves and to have our personal space and to fulfill our desires? Well, so what's the problem now? It's all about desire, see?</div><div style="text-align: justify;">Goodbye, old chap. It's now our world. Ask your children if you don't believe me.</div><div style="text-align: justify;">In the Washington March for Gay Pride in 1993, they chanted, "We're here. We're queer. And we're coming after your children."</div><div style="text-align: justify;">You say it's not natural? Well neither is ice cream.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>- <a href="http://iluvislam.com/">Artikel iluvislam.com</a>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-40848257456419131092011-12-12T17:52:00.001-08:002011-12-12T17:52:43.596-08:00Demi Cinta Allah<div class="plg_shr_wrapper plg_shr_wrapper_article" style="float: left; text-align: center; width: 65px;"><div class="plg_shr_btn plg_shr_btn_facebook_big"><span></span><span></span></div></div>Dia ingin berubah. Dia ingin jadi seperti dahulu. Sentiasa mengingati Allah, sentiasa takut akan azab-Nya, sentiasa taat pada perintahn-Nya, dan sentiasa jaga batas pergaulan. Dia yakin dan percaya, perempuan yang dijaga oleh Allah, pasti tidak akan membenarkan mana-mana tangan lelaki menyentuh dirinya.<br />
Namun, takala dia merasakan dirinya cukup bahagia dengan hidayah Allah, Allah menguji dirinya. Allah menghadirkan dirinya dengan seorang lelaki yang menuntut balasan cinta. Dirinya dimewahkan dengan kata-kata pujian, dengan gurindam rindu dan madah-madah cinta yang sebelum ini tidak pernah meneroka hati dan jiwanya.<br />
Dia percaya cinta dari Allah, tapi dia lupa itu bukan caranya. Dia alpa. Hatinya sudah tidak seperti dahulu. Hatinya dilimpahi rasa rindu si jejaka. Rindu si nafsu yang mengwar-warkan kemanisan cinta manusia. Bukan dia tidak sedar dia sudah berubah, bukan juga dia tidak sedar bahawa ketenangan hati yang pernah dianugerahkan oleh Allah semakin menjauhi. Dia menutup kesedaran itu dengan janji dan kata-kata cinta si jejaka.<br />
Dia sudah jauh dari hidayah Allah. Imannya rapuh, syaitan menari-nari tatkala dia membenarkan tangan rakus si jejaka menyentuh dirinya bersama alunan syahdu janji kekasih. Tempat yang sepatutnya dia jaga, didedahkan. Kononnya yakin si jejaka adalah suaminya.<br />
Tidakkah dia takut dengan dosa atau dengan azab Allah?. Ya, dia sedar tetapi separa sedar. Rasa sayangnya pada jejaka itu mulai melebihi segalanya. Namun, syukur pada Allah, Allah masih sayang padanya. Jejaka itu gagal menawan mahkota dirinya. Saat dirinya berutus cinta, dia masih lagi solat, dia tidak lupa tanggungjawabnya. Namun mungkin solatnya masih tidak sempurna lalu robohlah benteng imannya dipukul ombak nafsu cinta manusia.<br />
Allamdullilah. Allah menurunkan hidayah pada dirinya. Di saat jejaka menyepikan diri seketika, dirinya dilanda rasa berdosa. Mengingati kembali dosa-dosa yang dilakukan, mengalir air mata kekesalan. Disaksikan kegelapan malam, dia bangun untuk bersolat taubat. Menangislah dirinya sepuas-puasnya. Dia memohon petunjuk pada Allah, dia ingin kembali, kembali atas cinta. Demi cinta Allah yang tidak pernah berpaling dari hidupnya dia nekad untuk berubah. Namun hatinya sedikit takut akan janji Allah.<br />
<em>"Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik dan begitu sebaliknya."</em><br />
Apa yang patut dia lakukan kini. Dia mula merasakan dia bukan dari kalangan wanita yang baik-baik. Tidak layak untuk sesiapa. Dia menutup pintu hatinya seketika dari cinta manusia yang bernafsu yang mengeruhkan kolam keimanannya yang pasang surut. Sehingga ditakdirkan Allah untuk dirinya bertemu dengan seseorang yang mencintainya kerana Allah.<br />
<em>"Demi cinta Allah yang ku kejar, kuatkan hatiku untuk bertahan, berikan ku kecerdasan akal untuk sentiasa berfikir tentang kuasaMu, hulurkan pertolonganMu di saat-saat aku hampir tewas, sinarkan nur hidayahMu untuk aku terus di jalanMu. Ya Allah! Aku memohon keampunan kepadaMu."</em><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlIq8jfQrOIpSTwaX0Q-_U6uBwt1xE7WMJ1AfUP1lE9UXbFcvQxU_TW8fcu82gdTxziJTxcTwqbjE6ztrfcGPe0-kgwJtMIB1Cv1_8NDJWzaZc_0lmauHLOwM8d8vYwO002rYeEpMrzC2M/s1600/al_quran+love.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlIq8jfQrOIpSTwaX0Q-_U6uBwt1xE7WMJ1AfUP1lE9UXbFcvQxU_TW8fcu82gdTxziJTxcTwqbjE6ztrfcGPe0-kgwJtMIB1Cv1_8NDJWzaZc_0lmauHLOwM8d8vYwO002rYeEpMrzC2M/s1600/al_quran+love.jpg" /></a></div><a href="http://www.iluvislam.com/undefined/" target="_self">-Artikel iluvislam.com</a>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-46448063839434057632011-12-12T17:51:00.001-08:002011-12-12T17:51:14.920-08:00Tunangan Halalmu Hanya Selepas Nikah!Pertunangan bermaksud perjanjian yang dibuat oleh pasangan untuk melangsungkan perkahwinan. Ia adalah satu sunnah yang dituntut dalam Islam sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW kepada isteri baginda Aisyah Binti Abu Bakar dan Hafsah Binti Umar. Dengan berlangsungnya ikatan pertunangan tersebut, maka tergalaslah sebuah komitmen yang tidak rasmi pada diri seorang lelaki dan wanita yang belum berkahwin untuk mengenal hati budi masing-masing.<br />
Islam membenarkan pertunangan sebagai cara untuk pasangan yang ingin berkahwin mengenali bakal isteri dan suami termasuklah ahli keluarga mereka sama ada dari segi fizikal dan mentaliti. Jadi sudah tidak hairan lagi pada kita jika ramai pasangan yang bercinta pada hari ini melangsungkan pertunangan sebelum mereka berganjak ke gerbang perkahwinan. Tapi silapnya pada masa kini, fitrah pertunangan ini sudah menjadi fitnah.<br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>Konsep Pertunangan</strong></span><br />
Menurut konsep pertunangan dalam Islam yang sebenarnya, sesebuah pasangan perlu bertunang terlebih dahulu sebelum berkenalan dengan lebih rapat dengan pilihan hati mereka. Ia tidak lain adalah untuk menjaga kesucian sebuah perhubungan agar diredhai oleh Allah. Namun, yang berlaku pada hari ini adalah sebaliknya. Selepas berkenalan dengan pasangan masing-masing dan berpuas hati dengan sikap, perangai dan tingkah laku barulah mereka mengikat tali pertunangan. Ia sekadar menjadi petanda seseorang itu sudah mempunyai pemilik.<br />
Bertunang tiada bezanya dengan bercinta. Ramai yang tersalah tafsir dengan adanya ikatan pertunangan, maka mereka mempunyai lesen untuk berdua-duaan, berpegang-pegangan dan melakukan pelbagai aktiviti bersama. Sememangnya dalam tempoh bertunang pasangan dibenarkan untuk mengenali dengan lebih mendalam tentang diri pasangan dan pada waktu inilah mereka perlu memanfaatkan masa yang ada untuk berkenalan tetapi kita perlu ingat, jangan sampai ia melanggar syariat yang digariskan oleh Islam.<br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>Jauhi Perkara Zina</strong></span><br />
Kebanyakan umat Islam hari ini menganggap penzinaan itu adalah semata-mata melakukan persetubuhan haram. Sebenarnya, bukan perbuatan zina itu sahaja yang dilarang keras tetapi kelakuan dan tindak tanduk yang mendorong berlakunya perbuatan tersebut. Maksud perkataaan zina itu luas yang mana meliputi semua aspek perlakuan. Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud, "Zina kedua-dua mata itu memandang perempuan yang ajnabi, zina kedua-dua telinga itu mendengar, zina kedua-dua tangan itu menyentuh, zina kedua-dua kaki itu melangkah dan zina hati itu mengingini dan menangan-angankannya." (Hadis Riwayat Bukhari & Muslim)<br />
Jelaslah kepada kita semua perlakuan dalam perhubungan antara lelaki dan perempuan yang sudah akil baligh dan bukan mahram termasuklah yang sudah bertunang atau tidak, melainkan yang sudah berkahwin adalah dikira zina. Ia adalah perkara-perkara yang membuka peluang dan menimbulkan dorongan sekali gus memberi laluan mudah kepada pasangan bertunang untuk melakukan permulaan zina. Ini kerana, mereka telah meletakkan diri mereka berdua-duaan di suatu tempat dan seterusnya mendorong melakukan kemuncak kepada perbuatan yang terkutuk. Apabila berdua, maka akan ada yang ketiga.<br />
Rasulullah SAW telah bersabda, "Janganlah seorang lelaki berdua-duaan dengan wanita, sesungguhnya yang ketiga di antara mereka berdua adalah syaitan." (Hadis Riwayat Imam Ahmad).<br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>Ramai Bersubahat</strong></span><br />
Larangan berdua-duaan dan perlakuan yang membawa kepada perbuatan zina itu bukan sahaja ditujukan kepada pasangan yang bertunang sahaja tetapi termasuklah orang-orang sekeliling yang turut terbabit atau bersubahat. Ramai antara kita yang tidak sedar bahawa mereka secara tidak langsung terlibat dengan perlakuan yang hampir kepada zina. Contohnya dalam kalangan ibu bapa yang sengaja membiarkan anak-anak teruna dan gadis mereka keluar berdua-duaan. Kononnya, ibu bapa yang 'sporting' dan memberi kebebasan serta kepercayaan kepada anak-anak mereka.<br />
Kerana ceteknya ilmu agama dan terpengaruh dengan amalan dan budaya sosial Barat yang moden dan terkini, mereka tidak mahu dipandang kolot dan dan dilihat alim. Ramai yang menganggap apa yang mereka lakukan itu adalah perkara biasa dan sudah menjadi tradisi malah selari dengan zaman moden sekarang ini. Tambahan pula, ada ibu bapa yang sengaja membiarkan anak-anak berdua-duaan dengan tunang dan kekasih mereka kerana mengingatkan manisnya zaman percintaan mereka semasa muda dahulu dan ingin anak-anak mereka merasai nikmat alam percintaan sebagaimana mereka dahulu.<br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>Bertunang Bukan Tiket Buat Maksiat</strong></span><br />
Fenomena keruntuhan akhlak yang berlaku dalam kalangan muda mudi sekarang khususnya yang beragama Islam boleh menyebabkan merebaknya kelahiran anak luar nikah dan sebagainya. Itu adalah antara bukti-bukti penerimaan ibu bapa dan masyarakat sekeliling kepada aktiviti berdua-duaan pada pasangan bertunang. Jangan biarkan diri terhantuk baru tengadah. Sedarlah, pengaruh budaya barat dalam bidang sosial ini harus dianggap sebagai virus berbahaya yang merosakkan budaya Islam sekaligus meruntuhkan kekuatan umat Islam.<br />
Oleh itu, walaupun sudah bertunang, jangan anggap ia sebagai tiket untuk berdua-duaan dan menghalalkan segala bentuk perhubungan sebagaimana suami isteri. Pastikan jalinan hubungan cinta itu tidak melanggar hukum Allah dengan tidak ada pergaulan bebas, tidak berdua-duaan, tidak mendedahkan aurat, tidak meninggalkan solat dan sebagainya. Jangan jadikan hubungan tersebut perkara yang melalaikan dan merugikan. Kita masih belum menjadi hak milik pasangan kita sepenuhnya. Jagalah maruah agama, diri dan keluarga. Jangan disebabkan racun dalam percintaan ini disangka baja dan mampu menyuburkan hubungan yang dibina berkekalan kerana setiap apa yang berlaku berbalik kepada ketentuan Allah.<br />
Cinta yang suci dan terpelihara pasti akan membawa pasangan yang sudah bertunang ke gerbang perkahwinan sehingga kemanisannya dan kebahagiaannya tidak mampu diungkapkan dengan kata-kata. Ketika itulah fitrah menjadi anugerah.<br />
- <a href="http://iluvislam.com/">Artikel iluvislam.com</a>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-50327436478062639352011-12-12T17:50:00.000-08:002011-12-12T17:50:49.259-08:00Bertunang Seperti Booking Kereta BaruAgak janggal juga kalau dalam seratus peserta kursus praperkahwinan ada yang datang secara berseorangan. Hal ini kerana biasanya peserta itu datang berpasangan dengan tunang masing-masing. Malah ada sesetengah tempat yang membiarkan pasangan itu duduk berdekatan dalam dewan kursus.<br />
Inilah realiti hari ini yang sukar diubah dalam pemikiran umat Islam, "ini tunang saya". Bayangkan kalau ke tempat kursus praperkahwinan pun mereka boleh datang secara begitu, apalah halangan untuk mereka berbuat begitu untuk shopping, berdating dan menonton wayang. Apakah dengan bertunang membolehkan mereka berbuat begitu?<br />
Jelas di sini, mereka tidak faham kedudukan tunang dalam Islam, bahkan ibu bapa juga tidak faham hukum Islam secara tepat. Oleh sebab itu, sering kita lihat dan dengar ibu bapa yang berasa risau kalau tunang anaknya tidak datang menjengok anaknya pada hujung minggu. Malah ada ibu bapa yang menyuruh anaknya keluar dengan tunang pada hujung minggu.<br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>Hakikat Bertunang</strong></span><br />
Bertunang hakikatnya satu perjanjian persetujuan untuk berkahwin. Apabila kedua-dua belah pihak bersetuju maka satu tanda ikatan dimeterai bersama. Sebagai tanda ikatan pihak lelaki dan perempuan akan saling menyarungkan cincin pertunangan dan ada juga yang memberikan hadiah lain.<br />
Pada pandangan anda, apakah dengan persetujuan ini, sudah ada ikatan rasmi? Atau apakah hubungan mereka sudah semakin bebas?<br />
Bagi memudahkan kita memahami stuasi ini, suka saya membandingkan pertunangan dengan "booking kereta" sewaktu kita bersetuju untuk membelinya di bilik pameran kereta tersebut. Biasanya syarikat kereta itu akan meminta RM500 - RM1000 sebagai wang pendahuluan tanda jadi.<br />
Kalau kereta yang dimaksudkan itu sudah ada di dalam bilik pameran, mungkin proses pembeliannya hanya akan selesai dalam tempoh seminggu. Tetapi kalau belum ada, mungkin sebulan atau lebih bergantung kepada tempahan.<br />
Walau bagaimanapun, untuk membolehkah kereta itu dikeluarkan, pembeli perlu membayar 10 peratus daripada harga kereta tersebut dan bakinya akan diselesaikan oleh bank. Kemudian apabila kereta itu sudah didaftarkan oleh Jabatan Pengangkutan Jalan (JPJ), barulah pembeli itu boleh membawa balik keretanya ke rumahnya.<br />
Ya, berdasarkan proses di atas, bolehkah si pembeli yang baru memberi RM500 atau RM1000 itu, masuk dalam kereta tersebut dan membawa keluar dari bilik pameran? Setahu saya, tidak dibenarkan. Dia hanya boleh masuk untuk duduk dan memegang stering dan mendengar enjin sahaja, selebihnya tidak boleh. Tetapi kalau kereta terpakai (usecar), jurujual boleh membenarkannya untuk memandu dengan syarat jurujual itu duduk di sebelahnya.<br />
Bayangkan kalau baru booking kereta, begitu kedudukannya, apa pula hukumnya seseorang yang baru bertunang yang hanya sekadar menyarung cincin pertunangan. Jadi, pertunangan dalam Islam sepatutnya mencontohi proses di atas. Sebab itu dalam Islam tempoh pertunangan tidak digalakkan terlalu lama.<br />
Dalam tempoh pertunangan itu terdapat beberapa <strong>perkara yang diharuskan</strong>. Antaranya ialah:<br />
1. Perhubungan pasangan itu hanya boleh dilakukan di rumah perempuan dengan ditemani oleh mahramnya. Ini bermakna, kalau lelaki membawa kakaknya sebagai teman tidak memadai.<br />
2. Jika lelaki mahu membawa keluar tunangnya, perlulah dibawa bersama ibu atau bapa perempuan itu atau sekurang-kurangnya abang atau kakak perempuan tersebut.<br />
3. Dalam tempoh pertunangan mereka boleh saling mengenali antara satu sama lain untuk mencari keserasian.<br />
4. Dalam keadaan apa sekalipun sentuhan baju tunang adalah dilarang apatah lagi menyentuh kulit termasuk tangan.<br />
5. Tidak digalakkan pasangan tunang itu bermalam dan tidur di rumah pasangan masing-masing walaupun dalam bilik berasingan.<br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>Syariat Dipertahankan</strong></span><br />
Islam menyediakan peraturan syariat adalah untuk menjaga maruah diri dan keluarga tunang sebelum mereka berdua disatukan. Hakikatnya peraturan ini bukan bertujuan menyusahkan umat Islam. Malah sekatan dalam pertunangan itu boleh menjadikan mereka teruja untuk menunggu tarikh perkahwinan sebenar.<br />
Bayangkan kalau pasangan itu sudah hidup seperti suami isteri dalam tempoh pertunangan, apakah mereka akan teruja dengan tarikh tersebut. Pada mereka, tarikh itu tidak penting lagi kerana kehidupan suami isteri sudah pun bermula. Malah jangan terkejut, ada kes seperti ini, yang lelaki bertindak memutuskan pertunangan atas alasan bakal isterinya tidak dara lagi.<br />
Jelas di sini batasan yang dibuat ini adalah untuk keselamatan masa depan pasangan itu. Apa tidaknya, sebelum akad nikah pasangan itu masih suci, tidak ada dosa sentuhan, tidak ada dosa besar sama ada khalwat atau zina, tidak mencemarkan nama baik keluarga dan Islam. Jadi, pada waktu akad nikah mereka berdua adalah orang yang bersih di sisi Allah dan manusia.<br />
Tetapi tahukah anda, jika sesuatu pasangan yang bertunang itu tidak mampu untuk mempertahankan syariat di atas, kehidupan mereka setelah berkahwin tidak begitu harmoni kecuali mereka benar-banar bertaubat sebelum diakadnikahkan. Allah yang maha pengampun bersedia mengampunkan dosa mereka jika mereka serius memohon keampunan kepada Allah.<br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>Penguatkuasaan Dari Dalam</strong></span><br />
Demi maruah diri, keluarga, dan Islam, ibu bapa hendaklah mendidik anak-anak sebelum bertunang tentang hukum ini agar mereka tidak melanggar syariat sesuka hati. Saya percaya, anak-anak akan mudah memahami dan menghormati peraturan ini jika ibu bapa dapat menunjukkan contoh yang terbaik dalam urusan ini.<br />
Selain itu pihak penganjur kursus pra-perkahwinan seharusnya mengenakan syarat kepada peserta agar mematuhi kehendak syariat. Mereka boleh dibenarkan membawa pasangan, tetapi mereka perlu diberi penjelasan tentang hukum ini. Dan dalam dewan pula, kedudukan mereka perlu dipisahkan termasuk dalam dewan makan.<br />
Tidak kurang penting juga, pihak Penolong Pendaftar Nikah (PPN) yang setiap hari dikunjungi pasangan tunang untuk memohon perkahwinan, sebaiknya mereka itu dinasihatkan agar mematuhi hukum di atas. Teguran PPN ini penting sebagai ilmu asas sebelum mereka berkahwin. Malah sebaiknya ajarkan mereka supaya bertaubat sebagai persiapan sebelum diijabkabulkan.<br />
Saya percaya kalau semua ini dapat difahami dan dilaksanakan oleh pihat terbabit, umat Islam akan terbina maruahnya kembali setelah selama ini dicemarkan oleh umat Islam sendiri.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZEndokMYksI0_SlkjBMuigIUcCkGBFuYGqR1XYYRAhEWSRckADHGnWkoQJ-C56l3fvLIcix7xt8PuH-p7q415mjkzntOM2bPf0OAA9x6_eNG_x0rS4EFaL1Rv8cerbHGBZMuiYjszta4z/s1600/190144_1721342865683_1001651940_31879593_3778199_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZEndokMYksI0_SlkjBMuigIUcCkGBFuYGqR1XYYRAhEWSRckADHGnWkoQJ-C56l3fvLIcix7xt8PuH-p7q415mjkzntOM2bPf0OAA9x6_eNG_x0rS4EFaL1Rv8cerbHGBZMuiYjszta4z/s320/190144_1721342865683_1001651940_31879593_3778199_n.jpg" width="246" /></a></div>- <a href="http://iluvislam.com/">Artikel iluvislam.com</a>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-49749534671489718532011-12-12T17:48:00.001-08:002011-12-12T17:48:41.816-08:00Bukan Untuk Saya - Saya Bukan ValentineSegala puji bagi Allah s.w.t. Tuhan Sekalian Alam, selawat dan salam ke atas junjungan besar Nabi Muhammad s.a.w. kerabat baginda, para sahabat serta seluruh umat Islam yang menjadikan Baginda sebagai contoh ikutan hingga ke Hari Kiamat.<br />
Serangkap peribahasa dari negara Barat menyatakan 'Imitation is the most sincere form of praise' yang bermaksud 'Tiruan adalah pujian yang paling jujur'. Saya pula berkata, 'Tiruan adalah tanda yang paling jelas bagi menunjukkan kehambaan mental'.<br />
Jadi, apakah maksud sebenar<strong> 'Valentine's Day'?</strong><br />
Ini adalah hasil pencarian Google saya baru-baru ini.<br />
<em>"Dalam sejarah Rom, 14 Februari merupakan tarikh cuti khas untuk menperingati Juno, Permaisuri Tuhan-Tuhan Roman. Keesokan hari tersebut, Jamuan Lupercalia pula akan diadakan bagi menyambut hari cuti yang penuh bermakna itu.</em><br />
<em>Pada masa ini, semua lelaki dan perempuan diasingkan antara satu sama lain. Walaubagaimanapun, mereka mempunyai satu upacara yang bermula menjelang hari sambutan Perayaan Lupercalia. Pada asasnya, semua nama perempuan akan ditulis di atas sehelai kertas dan kesemua helaian kertas tersebut akan diletakkan di dalam beberapa buah baling khas. Kemudian, setiap lelaki akan cabut sehelai nama dari mana-mana balang dan mereka akan terus menjadi pasangan sepanjang Perayaan itu. Selepas menjadi pasangan, mereka sudah semestinya akan terus berhubung antara satu sama lain sehinggalah sampai satu masa, mereka akan jatuh cinta dan berkahwin.</em><br />
<em>Raja Rom pada ketika itu, Raja Claudius II, juga dikenali sebagai Raja Kejam Claudius, sedang menghadapi masalah yang besar untuk mengambil pemuda-pemuda lelaki Rom untuk dijadikan sebagai askar. Dia percaya bahawa semua lelaki Rom enggan meninggalkan kekasih mereka serta membatalkan segala pertunangan dan perkahwinan yang telah dijadualkan di seluruh negara. Oleh itu, seorang paderi Rom yang bernama St. Valentine telah bertindak mengahwinkan ramai pasangan kekasih secara rahsia. Namun yang demikian, akhirnya dia ditangkap, ditahan dan dihukum dengan berat. Dia telah dibelasah sehingga mati dan kepalanya dipancung pada 14 Februari sekitar tahun 270.</em><br />
<em>Jamuan Lupercalia wujud bagi melambangkan ketidakpercayaan terhadap Tuhan. Pegawai-pegawai gereja dan paderi-paderi dari zaman Awal Kristian telah mengubahsuai Perayaan Lupercalia dengan mengubah salah satu daripada adat resamnya, iaitu tidak meletakkan nama-nama perempuan di dalam kesemua balang tersebut. Mereka menukar kesemua nama tersebut dengan nama-nama orang yang telah berkorban demi agama mereka. Mereka sebulat suara memilih nama serta hari pengorbanan St. Valentine sebagai "Valentine's Day" bagi menggantikan perayaan untuk jamuan itu."</em><br />
Hari ini, syukur Alhamdulillah kerana kita semua tahu mengapa umat Islam diharamkan daripada menyambut Valentine's Day serta melakukan segala perbuatan yang meniru atau menampakkan walau sedikitpun unsur-unsur perayaan ini, sama ada secara langsung atau tidak langsung. Ini merangkumi perbuatan-perbuatan seperti berdua-duaan dengan bukan muhrim, bermanja-manja atau menjalin hubungan cinta dengan penuh romantik secara jelas, melalui Internet, dan lain-lain. Semuanya adalah jelas sama sekali - <strong>HARAM.</strong><br />
Saya rasa, tiada seorang pun umat Islam hari ini yang tahu membaca dan menulis, tetapi pada masa yang sama, tidak tahu bahawa semua perbuatan ini adalah<strong> HARAM</strong>. Jadi, saya ingin berbicara dengan lebih lanjut mengenai satu lagi aspek yang hina lagi keji di dalam perayaan syaitan ini. Saya menggelarnya – 'The Thin Edge of the Wedge', iaitu dari segi bahasanya bermaksud "Sudut Bucu Yang Sempit bagi Sebuah Penghalang"<br />
Lebih tepat lagi, mereka menggelarnya "Kebebasan". Ya, ia memang jelas sekali membawa makna yang baik, jadi kita tidak pula memikirkannya dengan lebih mendalam. Sebenarnya, "kebebasan" mereka bermaksud kebebasan untuk membuat apa sahaja yang mereka nak, sebagai contoh menjadi diri mereka sendiri, menyuarakan perasaan, mempunyai ruang, dan sebagainya. Terjemahannya memang baik, malah bukankah kita juga percaya terhadap sesebuah perjuangan untuk kebebasan? Bukankah selama ini kita acapkali memberikan sokongan yang mantap kepada semua pihak yang mewakili kita bagi berjuang untuk mendapatkan hak kita? Sepatutnya, kita mesti muhasabah diri kita dulu dengan beberapa soalan sebelum kita berbuat demikian, soalan-soalan seperti:<br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>i. Kebebasan dari apa?</strong></span><br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>ii. Untuk buat apa?</strong></span><br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>iii. Apakah maksud sebenar 'menyuarakan perasaan kita'?</strong></span><br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>iv. Apakah maksud 'ruang'?</strong></span><br />
Dengan itu, barulah kita tahu maksud sebenar 'kebebasan', iaitu kebebasan dari menurut segala peraturan dan undang-undang, yang telah disusun khas bagi membentuk peribadi mulia semua penduduk di sesebuah negara untuk membolehkan mereka bertanggungjawab terhadap keamanan mereka bersama-sama. Tetapi persoalannya, bukankah semua perbuatan ini juga boleh diterjemahkan sebagai 'anarki'?<br />
'Betul', kata mereka. Tetapi, sebagaimana yang kamu boleh lihat, mereka inilah umat manusia yang pelik, memalukan, tidak berakal, serta berfikiran ke belakang, dan tidak mempunyai nilai-nilai moral yang baik seperti orang lain. Inilah masanya untuk kita campak mereka jauh-jauh, berserta dengan segala ideologi-ideologi sesat mereka. Ini adalah khas untuk membolehkan kita menyertai aliran pemikiran sebuah masyarakat moden di dalam kampung yang bernama "Dunia" ini.<br />
Mereka lupa nak beritahu kita bahawa 'konsumerisme' – adat perbelanjaan, ialah adat resam yang dominan di dalam kampung "Dunia" ini. Inilah adat yang membolehkan manusia memuaskan nafsu mereka untuk berbelanja, dengan berbekalkan had kad kredit mereka sebagai hutang. Mereka takkan sesekali mengingatkan kita bahawa satu hari nanti, kita mesti membayar juga segala hutang kad kredit yang telah dibelanjakan! satu hari nanti, kita akan dipertanggungjawabkan!<br />
Mereka juga lupa untuk beritahu kita bahawa kesemua perbuatan ini menuju ke arah suatu pemikiran yang menjadikan manusia alpa terhadap tanggungjawab serta mementingkan diri sendiri – "Kau, kau! Aku, aku! Yang penting aku hidup bahagia!"<br />
Peringatan: Bagi golongan-golongan yang disebutkan di atas;<br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>1. Perkataan "Keluarga" sangat dibenci kerana keluarga melambangkan keperibadian tanggungjawab.</strong></span><br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>2. Perkataan "Tanggungjawab" juga sangat dibenci kerana orang yang bertanggungjawab arif berbelanja dengan penuh waspada dan tidak menurut nafsu.</strong></span><br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>3. Mereka amat benci orang yang bertanggungjawab kerana mereka tahu golongan ini pandai menabung, tidak membazir, tidak menurut nafsu dan tidak mengikut gaya hidup negatif</strong></span><br />
<strong>*Kesimpulannya, orang yang bertanggungjawab tidak menyokong 'konsumerisme' sama sekali. Ini berita buruk! Pendek kata, 'keluarga' mestilah dimusnahkan!</strong><br />
Untuk mencapai impian tersebut, dua perkara mesti dibolehkan secepat mungkin.<br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>1. Hubungan seksual (kasual dan tidak mengira kaum)</strong></span><br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>2. Amalan-amalan yang tidak bermoral</strong></span><br />
Tapi, takkan kita nak cakap sebegitu rupa. Betul tak? Mestilah semua pihak akan melontarkan pelbagai kritik itu dan ini. Jadi, mereka mencipta satu istilah baru – "kebenaran orang dewasa"<br />
Pada zaman moden ini, semua orang pun beranggapan bahawa 'menjadi dewasa' bermaksud membuat segala keputusan mengenai apa sahaja berkaitan kehidupan masing-masing dan orang luar tidak berhak untuk masuk campur, kan? Katakanlah dua orang dewasa ingin melakukan sesuatu yang orang lain tidak bersetuju atau menganggap ianya tidak baik, contohnya seperti rakyat jelata atau orang agama yang menyatakan pendapat mereka. Ini sudah semestinya melawan kebebasan, kan? Melawan kebebasan itu tidak elok, kan?<br />
Maka dengan itu, wujudlah istilah "kebenaran orang dewasa" Kita pula tanpa segan-silu menyokong dengan penuh semangat yang jitu.<br />
Jadi sekarang ini, bagi membolehkan kita "berjuang untuk kebebasan" kita mestilah menjadi dewasa dulu. Dewasa itu apa? 21 tahun? Tua sangat, orang dah lama matang. Jadi, 18? Apa kata 16? Ahh! Alangkah gembiranya hidup masa umur 16 tahun! Tapi kita tak boleh cakap sebegitu. Sebenarnya, 16 tahun ialah umur yang sangat sesuai untuk memperoleh kebenaran kerana seseorang manusia sudahpun matang semasa berumur 16 tahun. Jadi kenapa mereka mesti dikongkong daripada memperjuangkan hak mereka?<br />
Kenyataan ini sangat asyik didengari, kan?<br />
Jadi, macam mana nak jadikan hubungan seksual yang kasual supaya diterima oleh orang ramai?<br />
Satu kaedah yang amat efektif ialah C-I-N-T-A. Perkataan yang mempunya lima huruf ini sebenarnya ada maksud tersirat, juga lima huruf iaitu N-A-F-S-U. Oleh itu, mereka pun mempromosikan idea C-I-N-T-A ini dalam satu bentuk perayaan – Valentine's Day. "Apa masalahnya?" tanya mereka. "Lebih-lebih pun, budak-budak lelaki dengan perempuan meluahkan rasa C-I-N-T-A kepada kekasih mereka." (Budak ke? Tak juga, semua macam bapak budak). Mula-mula, orang-orang alim Kristian pun tak benarkan perbuatan ini, tetapi akhirnya mereka mengalah.<br />
Hakikatnya, Valentine's Day menggalakkan adat berbelanja di kalangan semua orang bagi membolehkan mereka meluahkan rasa C-I-N-T-A. Jadi, apa yang berlaku terhadap semua pihak yang cakap Valentine's Day ini HARAM? Kalau tak dipanggil Islamist, mesti mereka akan dipanggil sebagai pengacau, cerewet, terrorist, cacat akal, pandang ke belakang, dan yang sewaktu dengannya. Nampak tak?<br />
<strong>Kenapa Allah s.w.t. beritahu manusia mengenai semua perayaan syaitan ini? Allah s.w.t. berfirman:</strong><br />
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِي الأَرْضِ حَلاَلاً طَيِّباً وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ<br />
إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاء وَأَن تَقُولُواْ عَلَى اللّهِ مَا لاَ تَعْلَمُونَ<br />
<strong><em>Al-Baqarah (Surah Ke-2:Ayat 168) Wahai manusia! Makanlah apa yang dibolehkan dan baik di atas muka bumi, dan jangan sesekali ikut jejak langkah Syaitan. Sesungguhnya, dia adalah musuh yang paling nyata. (Ayat 169) [Syaitan] mengajak kamu melakukan perkara jahat dan keji, dan khabarkanlah kepada Allah apa yang kamu tidak ketahu</em>i.</strong><br />
Jadi, macam mana nak jadikan hubungan seksual yang kasual supaya diterima oleh orang ramai?<br />
Satu cara lagi yang sangat berkesan ialah melalui iklan, siri TV, dan wayang. Ini termasuklah Bollywood, Hollywood, dan juga semua iklan produk serta iklan perkhidmatan yang dengan jayanya telah menyumbang ke arah penghakisan saki-baki nilai-nilai moral masyarakat kita sehinggakan benda-benda yang pantang disebut/dibuat 10 tahun lalu, kini dianggap normal pada masa kini. Kita menggelarnya "hiburan". Kita menggelarnya sebagai kemajuan, iaitu siapa yang ikut pastinya elegan, dan siapa yang tak ikut akan dipandang sebagai kolot.<br />
<em>Inilah yang saya panggil 'The Thin Edge of the Wedge' atau "Sudut Bucu Yang Sempit bagi Sebuah Penghalang"</em><br />
<em>Bila dah sampai depan pintu, yang lain akan turut serta masuk ke dalam rumah. Ianya tidak boleh dielakkan lagi, ia pasti berlaku. Hanya tinggal masa yang akan menentukan bila ia akan menimpa kita. Kita fikir tiada apa-apa akan berlaku selagi kita jaga diri kita, kan?</em><br />
<em>Kita tak fikir apa-apa bila tengok iklan biskut yang tunjuk perempuan pakai baju tak cukup kain gigit biskut sambil baring atas sofa dengan penuh berahi.</em><br />
<em>Kita tak fikir apa-apa bila tengok iklan aiskrim yang tunjuk perempuan cantik jilat batang aiskrim yang jelas sekali mengingatkan kita mengenai satu lagi 'batang'.</em><br />
<em>Kita tak fikir apa-apa bila tengok iklan PDA yang fokus lebih kepada lengkungan badan model itu yang menyokong PDA tersebut daripada fokus kepada lengkungan PDA itu sendiri.</em><br />
Dan selama ini, kita hanyalah menyedapkan hati masing-masing dengan berkata "Ala, semua tu iklan je. Bukannya aku kenal diorang, usik-usik diorang pun, kan? Jadi, diorang tak boleh buat apa-apa kat aku, kan?"<br />
Semua iklan tersebut memang tak boleh apa-apakan kita, kan?<br />
Kita memang tak nampak atau kita berpura-pura tak nampak, agenda sebenar yang telah dirancang – Kejuruteraan Sosial. Tukar norma masyarakat, tukar apa yang boleh dan apa yang tak boleh diterima. Tukar apa yang dilarang dan apa yang tak dilarang. Tukar daripada "Mustahil" menjadi "Penuh Aspirasi" Kamu mesti ingat tiada apa-apa perkara buruk yang akan berlaku, kan? Lihat sajalah bagaimana industri pengiklanan dan perfileman dipromosikan dan berubah semenjak 30 tahun lepas. Selepas itu, kita akan lihat realiti yang menunjukkan generasi ibubapa kita tidak sanggup untuk menonton sesuatu – yang walhal tidak sedikitpun mempengaruhi keperibadian kita.<br />
Persoalannya ialah kenapa kita perlukan anggota badan model wanita untuk jual aiskrim? Bukankah itu halangan para wanita? Tidak, ia bukannya satu halangan! Dia buat semua itu dengan rela hati tanpa paksaan sesiapa. Samalah seperti main tenis, pemain wanita mesti pakai skirt mini. Pakai burqa ialah satu halangan. Tapi apa jadi apabila dia nak pakai burqa dengan rela hati juga? Mustahil! Burqa bukannya keagamaan, ia hanyalah gaya hidup. Cuba tanya Sarkozy, jadi ia mesti diharamkan.<br />
Tapi, memaksa orang untuk tanggal baju sama sahaja dengan memaksa mereka pakai baju, kan? Ahh! Kamu semua takkan faham! Tapi tak mengapa, kamu semua kolot dan ketinggalan zaman, kan?<br />
Kita juga tengok pelbagai jenis hubungan sebelum kahwin dan selepas kahwin di pawagam dan kaca TV yang menggunakan 'plot cerita' dan 'kebolehan berlakon' sebagai alasan untuk menyedapkan hati kita, contohnya seperti "Ala, dia berlakon je. Bukan betul-betul, kan?" sehingga tibanya hari di mana anak-anak kita akan mempunyai hubungan-hubungan sebegitu rupa. Bila kita tengok di kaca TV, kita tak pernah fikir bahawa ianya akan terjadi di dalam keluarga kita atau rumah kita sendiri, kan?<br />
Tapi,<br />
<span style="color: #3366ff;"><em><strong>- bukankah kita sudahpun menerimapakai budaya-budaya yang baharu ini semasa kita membayar tiket dan menonton wayang?</strong></em></span><br />
<span style="color: #3366ff;"><em><strong>- bukankah kita yang beritahu anak-anak kita bahawa semuanya hanyalah 'lakonan semata-mata' sebelum ini?</strong></em></span><br />
<span style="color: #3366ff;"><em><strong>- bukankah kita yang anggap ianya tidak mengapa kerana kita tengok kesemua adegan-adegan tersebut secara beramai-rmai sebagai sebuah keluarga?</strong></em></span><br />
<span style="color: #3366ff;"><em><strong>- bukankah kita yang memberikan tanggapan pertama yang positif terhadap prinsip "tak payah ikut mak ayah, ikut pelakon lagi seronok"</strong></em></span><br />
Kemudian, fenomena siri TV dan drama C-I-N-T-A pula mengambil alih aliran pemikiran kita; fenomena yang pasti meletakkan adegan-adegan suspen sebelum tamat untuk membuatkan kita pasti tengok pada episod seterusnya. Siri TV – Bold and Beautiful, ialah satu contoh yang baik bagi menunjukkan siri TV tampak berani tetapi tidaklah secantik mana. Ia mengisahkan hubungan lelaki dan perempuan sehinggalah tiba pada satu tahap di mana ianya menjadi sangat rumit apabila watak perempuan itu adalah isteri kepada seorang ayah, tiba-tiba menjadi ibu kepada seorang anak, dan pada masa yang sama, dia sendiri adalah kekasih lelaki lain, dan sebagainya.<br />
Alangkah bebasnya dia! Dan kita pula sedang berada di mana ketika semua rancangan seperti ini ditayangkan? Di dalam ruang tamu kita sendiri, di mana semua jenis lakonan ditayangkan dan ditonton oleh seluruh ahli keluarga tanpa malu. Kenapa jadi begitu? Kerana kita masih lagi menganggap semua itu hanyalah "lakonan semata-mata" Dan kepada kita yang suka menonton National Geographic, berita, dan Animal Planet – sebenarnya, iklan-iklan yang menyebabkan kita masih menonton rancangan TV.<br />
Apa yang terkandung di dalam iklan-iklan TV? Mereka sedang cuba sedaya-upaya untuk melampaui batas sempadan yang dibenarkan bagi menonjolkan nafsu, berahi, seksi, menukar kebiasaan rakyat, dan menjadikan yang tidak mungkin, mungkin! Tiada sesiapapun yang mahu membantah. Tapi, cuba tonton satu iklan – hampir semua iklan akan mempunyai pandangan/kritik dari persepsi yang berlainan. Tapi kita tak buat, itu sahaja.<br />
Peringatan: Kepada sesiapa yang tidak pernah tonton TV atau tidak suka TV dan baca surat khabar atau majalah, di dalam media cetak pastinya terkandung lebih banyak iklan-iklan yang melampaui batas.<br />
*'The Thin Edge of the Wedge' atau "Sudut Bucu Yang Sempit bagi Sebuah Penghalang" sekarang sudahpun membuka pintu dan yang lain akan turut serta masuk ke dalam rumah.<br />
Sekarang, marilah kita lihat segalanya! Homoseksual. Sebelum itu, ingatlah bahawa semua ini adalah bertujuan untuk "kebebasan". Juga tidak ketinggalan, kebenaran orang dewasa serta apakah maksud "dewasa" Sudahkah anda tidak bersetuju terhadap "kebebasan"? Bukankah kamu berada di barisan hadapan semasa perjuangan untuk menyuarakan pendapat, mendapatkan ruang, dan memuaskan nafsu?<br />
<em>Jadi, apa masalahnya sekarang? Semuanya mengenai N-A-F-S-U, kan?</em><br />
<em>"Selamat tinggal, orang-orang tua. Sekarang ini ialah zaman kami." Kalau tidak percaya, cuba tanya anak-anak kita.</em><br />
<em>Pernah sekali terjadi perarakan Washington March for Gay Pride pada tahun 1993, mereka melaung:</em><br />
<em>"Kami di sini. Kami gay. Dan kami berhasrat untuk mengambil anak-anak anda"</em><br />
<em>Kamu ingat ianya tidak menjadi kebiasaan? Aiskrim pun begitu juga.</em><br />
<br />
<strong>Hasil nukilan Sheikh Yawar Baig – 11 Februari 2011 Diterjemah oleh: <a href="mailto:khud_zanza@yahoo.com" target="_blank" title="Khud">Khudri Johari </a></strong><br />
<strong>Artikel Asal: <a href="http://www.iluvislam.com/tazkirah/remaja-a-cinta/1684-not-mine-because-i-am-not-a-valentine.html" target="_blank" title="Artikel Asal">Not Mine - Because I am Not a Valentine</a></strong> Imej: <a href="http://www.funmunch.com/funny_pictures/valentines_day/391-picture.html" target="_blank" title="Fun Munch"><strong>www.funmunch.com</strong></a>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-85725609908013687642011-12-12T17:47:00.001-08:002011-12-12T17:47:35.373-08:0010 Petanda Dia Jodoh Kita<div class="plg_shr_wrapper plg_shr_wrapper_article" style="float: left; text-align: center; width: 65px;"><div class="plg_shr_btn plg_shr_btn_facebook_big"><span></span><span></span></div></div>Firman Allah SWT, bermaksud "Jika kamu menolong (agama) Allah, nescaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu" (Surah Muhammad, ayat 7)<br />
Jodoh adalah perkara yang sudah ditetapkan oleh Allah yang maha Esa. Tetapi bagaimana kita mengetahui dia memang ditakdirkan untuk kita? Allah SWT mengurniakan manusia telinga untuk mendengar, mata untuk melihat dan aka untuk berfikir. Jadi gunakan sebaik-baiknya bagi mengungkapkan rahsia cinta yang ditakdirkan. Dua manusia yang rasa mereka dapat hidup bersama dan memang dijodohkan pasti memiliki ikatan emosi , spiritual dan fizikal antara keduanya. Apabila bersama, masing-masing dapat merasai kemanisan cinta dan saling memerlukan antara satu sama lain. Lalu gerak hati mengatakan, dialah insan yang ditakdirkan untuk bersama. Benarkah ia seperti yang diperkatakan?<br />
Berikut adalah 10 petanda yang menunjukkan dia adalah jodoh kita :<br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>1. Bersahaja</strong></span><br />
Kekasih kita itu bersikap bersahaja dan tidak berlakon. Cuba perhatikan cara dia berpakaian, cara percakapan, cara ketawa serta cara makan dan minum. Adakah ia spontan dan tidak dikawal ataupun kelihatan pelik. Kalau ia nampak kurang selesa dengan gayanya, sah dia sedang berlakon. Kadang-kadang, kita dapat mengesan yang dia sedang berlakon. Tetapi, apabila dia tampil bersahaja dan tidak dibuat-buat, maka dia adalah calon hidup kita yang sesuai. Jika tidak, dia mungkin bukan jodoh kita.<br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>2. Senang Bersama</strong></span><br />
Walaupun kita selalu bersamanya, tidak ada sedikit pun perasaan bosan, jemu ataupun tertekan pada diri kita. Semakin hari semakin sayang kepadanya. Kita sentiasa tenang, gembira dan dia menjadi pengubat kedukaan kita. Dia juga merasainya. Rasa senang sekali apabila bersama. Apabila berjauhan, terasa sedikit tekanan dan rasa ingin berjumpa dengannya. Tidak kira siang ataupun malam, ketiadaannya terasa sedikit kehilangan.<br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>3. Terima Kita Seadanya</strong></span><br />
Apapun kisah silam yang pernah kita lakukan, dia tidak ambil peduli. Mungkin dia tahu perpisahan dengan bekas kekasihnya sebelum ini kita yang mulakan. Dia juga tidak mengambil kisah siapa kita sebelum ini. Yang penting, siapa kita sekarang. Biarpun dia tahu yang kita pernah mempunyai kekasih sebelumnya, dia tidak ambil hati langsung. Yang dia tahu, kita adalah miliknya kini. Dia juga sedia berkongsi kisah silamnya. Tidak perlu menyimpan rahsia apabila dia sudah bersedia menjadi pasangan hidup kita.<br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>4. Sentiasa Jujur</strong></span><br />
Dia tidak kisah apa yang kita lakukan asalkan tidak menyalahi hukum hakam agama. Sikap jujur yang dipamerkan menarik hati kita. Kejujuran bukan perkara yang boleh dilakonkan. Kita dapat mengesyaki sesuatu apabila dia menipu kita. Selagi kejujuran bertakhta di hatinya, kebahagiaan menjadi milik kita. Apabila berjauhan, kejujuran menjadi faktor paling penting bagi suatu hubungan. Apabila dia tidak jujur, sukar baginya mengelak daripada berlaku curang kepada kita. Apabila dia jujur, semakin hangat lagi hubungan cinta kita. Kejujuran yang disulami dengan kesetiaan membuahkan percintaan yang sejati. Jadi, dialah sebaik-baik pilihan.<br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>5. Percaya Mempercayai</strong></span><br />
Setiap orang mempunyai rahsia tersendiri. Adakalanya rahsia ini perlu dikongsi supaya dapat mengurangkan beban yang ditanggung. Apabila kita mempunyai rahsia dan ingin memberitahu kekasih, adakah rahsia kita selamat di tangannya? Bagi mereka yang berjodoh, sifat saling percaya mempercayai antara satu sama lain timbul dari dalam hati nurani mereka. Mereka rasa selamat apabila memberitahu rahsia-rahsia kepada kekasihnya berbanding rakan-rakan yang lain. Satu lagi, kita tidak berahsia apa pun kepadanya dan kita pasti rahsia kita selamat. Bukti cinta sejati adalah melalui kepercayaan dan kejujuran. Bahagialah individu yang memperoleh kedua-duanya.<br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>6. Senang Bekerjasama</strong></span><br />
Bagi kita yang inginkan hubungan cinta berjaya dan kekal dalam jangka masa yang panjang, kita dan dia perlu saling bekerjasama melalui hidup ini. Kita dan kekasih perlu memberi kerjasama melakukan suatu perkara sama ada perkara remeh ataupun sukar. Segala kerja yang dilakukan perlulah ikhlas bagi membantu pasangan dan meringankan tugas masing-masing. Perkara paling penting, kita dan dia dapat melalui semua ini dengan melakukannya bersama-sama. Kita dan dia juga dapat melakukan semuanya tanpa memerlukan orang lain dan kita senang melakukannya bersama. Ini penting kerana ia mempengaruhi kehidupan kita pada masa hadapan. Jika tiada kerjasama, sukar bagi kita hidup bersamanya. Ini kerana, kita yang memikul beban tanggungjawab seratus peratus. Bukankah ini menyusahkan?<br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>7. Memahami Diri Kita</strong></span><br />
Bagi pasangan yang berjodoh, dia mestilah memahami diri pasangannya. Semasa kita sakit dia bawa ke klinik. Semasa kita berduka, dia menjadi penghibur. Apabila kita mengalami kesusahan, dia menjadi pembantu. Di kala kita sedang berleter, dia menjadi pendengar. Dia selalu bersama kita dalam sebarang situasi. Tidak kira kita sedang gembira ataupun berduka, dia sentiasa ada untuk kita. Dia juga bersedia mengalami pasang surut dalam percintaan. Kata orang, "lidah sendiri lagikan tergigit", inikan pula suami isteri'. Pepatah ini juga sesuai bagi pasangan kekasih. Apabila dia sentiasa bersama kita melalui hidup ini di kala suka dan duka, di saat senang dan susah, dialah calon yang sesuai menjadi pasangan hidup kita.<br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>8. Tampilkan Kelemahan</strong></span><br />
Tiada siapa yang sempurna di dunia ini. Tipulah jika ada orang yang mengaku dia insan yang sempurna daripada segala sudut. Pasti di kalangan kita memiliki kelemahan dan keburukan tertentu. Bagi dia yang bersedia menjadi teman hidup kita, dia tidak terlalu menyimpan rahsia kelemahannya dan bersedia memberitahu kita. Sudah tentu bukan senang untuk memberitahu dan mengakui kelemahan di hadapan kekasihnya. Malah, dia tidak segan mempamerkan keburukannya kepada kita. Misalnya, apabila dia bangun tidur ataupun sakit dan tidak mandi dua hari, dia tidak menghalang kita daripada melawatnya.Apabila kita dan dia saling menerima kelemahan dan sifat buruk masing-masing, memang ditakdirkan kita hidup bersamanya.<br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>9. Kata Hati</strong></span><br />
Dengarlah kata hati. Kadangkala, manusia dikurniakan Allah deria keenam yang dapat mengetahui dan memahami perasaan pasangannya. Dengan deria batin ini juga kita dapat saling tahu perasaan masing-masing. Kita dan dia juga dapat membaca fikiran antara satu sama lain dan dapat menduga reaksi dan tindakbalas pada situasi tertentu. Apabila kita yakin dengan pilihan hidup kita, tanyalah sekali lagi. Adakah dia ditakdirkan untuk kita? Dengarlah kata hati dan buatlah pilihan. Serahlah segalanya pada ketentuan yang maha berkuasa.<br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>10. Solat Istikharah dan Tawakkal</strong></span><br />
Jodoh dan pertemuan semuanya di tangan Allah SWT. Manusia hanya perancang di pentas dunia ini dan skripnya ditulis oleh yang maha esa. Adakalanya, dalam memainkan peranan sebagai pelakon, diberi petunjuk melalui mimpi atau gerak hati. Mimpi memang mainan tidur, tetapi apabila kita melakukan sembahyang Istikharah dan memohon supaya Allah memberikan petunjuk, insya-Allah dengan izinnya kita mendapat petunjukNya. Jika dia pilihan kita, buatlah keputusan sebaiknya. Jika tidak, tolaklah dia dengan baik. Semua yang kita lakukan ini adalah bagi mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia. Setelah semuanya diusahakan, berserahlah kepadaNya dan terus berdoa. Ingatlah, nikmat di dunia ini hanya sementara.Nikmat di akhirat adalah kekal selamanya.<br />
- <a href="http://iluvislam.com/">Artikel iluvislam.com</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkTaYtl51bSKXfmfYFgINR__jklJPSJ7uaLAPxaOx98WLVB0raN1bNvCL6xtKtHmGH0ytwONti6vmIVU4phtdxUkPDIS744XsuJFYnEN2cISM2AWiXwTwMG-S6A4zM16OrMTjcj_MZmlEQ/s1600/20110226-muslim-marriage.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkTaYtl51bSKXfmfYFgINR__jklJPSJ7uaLAPxaOx98WLVB0raN1bNvCL6xtKtHmGH0ytwONti6vmIVU4phtdxUkPDIS744XsuJFYnEN2cISM2AWiXwTwMG-S6A4zM16OrMTjcj_MZmlEQ/s320/20110226-muslim-marriage.jpg" width="320" /></a></div>- Sumber gambar : allisina.orgAlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-85380530371227106962011-12-12T17:43:00.002-08:002011-12-12T17:43:48.997-08:00Amal Untuk Meraih Cinta Allah SWTKu cinta Dia. Kita mencintai Allah SWT. <em>Adakah sekadar kata-kata cukup sebagai bukti? </em><br />
<em><strong>" Tidak, cinta kepada-Nya tidak terbukti hanya melalui kata-kata. "</strong></em><br />
<em><strong> </strong></em>Hasan Al-Basri rahimahullah berkata:<br />
<div style="text-align: left;">Para sahabat Nabi SAW berkata: <strong><em>" Wahai Rasulullah! Sesungguhnya kami amat mencintai Allah SWT. "</em></strong> Kemudian Allah SWT mahu menjadikan tanda yang menunjukkan kecintaan kepada-Nya. Dengan itu Allah SWT menurunkan ayat berikut:</div><div class="box-grey" style="font-size: 24px; text-align: center;">قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ<br />
<span style="font-size: 12px;"> </span></div><em>Katakanlah (wahai Muhammad): "Jika benar kamu mencintai Allah SWT maka ikutilah aku. Nescaya Allah SWT mencintai kamu serta mengampunkan dosa-dosa kamu. Dan Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.</em><br />
<strong>(Ali 'Imran: 31)</strong><br />
Dari Abu Hurairah RA katanya :<br />
Rasulullah s.a.w. bersabda :<br />
<div style="text-align: center;"><strong><em>Sesungguhnya Allah SWT berfirman: " Barangsiapa memusuhi kekasih-Ku, maka Aku memberitahu kepadanya bahawa dia akan Aku perangi. Dan tidaklah seseorang hamba-Ku itu mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang amat Aku cintai lebih daripada apabila dia melakukan apa yang telah Aku fardhukan kepadanya. Dan tidaklah seseorang hamba-Ku itu mendekatkan diri kepada-Ku dan melakukan perkara sunnah sehingga akhirnya Aku mencintainya. Maka apabila Aku telah mencintainya, Akulah telinganya yang dia gunakan untuk mendengar, Akulah matanya yang dia gunakan untuk melihat, Akulah tangannya yang dia gunakan untuk mengambil dan Akulah kakinya yang dia gunakan untuk berjalan. Andaikata dia meminta sesuatu kepada-Ku pastilah Aku beri, dan andaikata dia memohon perlindungan kepada-Ku pastilah Aku lindungi. "</em></strong></div><div style="text-align: center;"><strong><em>(Riwayat Bukhari)</em></strong></div>Saidina Umar al-Khattab r.a. pernah berkata :<br />
<div style="text-align: center;"><strong><em>" Amalan yang paling afdhal ialah melaksanakan amalan yang difardhukan oleh Allah SWT, menjauhi perkara yang diharamkan-Nya dan benarnya niat untuk mendapatkan apa yang ada di sisi Allah SWT semata-mata. "</em></strong></div><span style="color: #3366ff; text-decoration: underline;"><strong>Al-Quran</strong></span><br />
Di antara perkara sunat utama yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT ialah membaca Al-Quran dan mendengarnya dengan penuh tafakkur, tadabbur serta memahaminya.<br />
Firman Allah SWT :<br />
<div class="box-grey" style="font-size: 24px; text-align: center;">يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ<br />
<span style="font-size: 12px;"> </span></div><em>Wahai manusia! Sesungguhnya telah datang kepada kamu Al-Quran yang menjadi nasihat pengajaran dari Tuhankamu, dan penawar bagi penyakit dalam dada kamu, dan hidayah petunjuk (untuk keselamatan), serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.</em><br />
<strong>( Surah Yunus: 57)</strong><br />
Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud:<br />
<div style="text-align: center;"><strong><em>" Bacalah Al-Quran kerana ia akan memberi syafaat(pertolongan)kepada sesiapa yang membacanya pada hari akhirat kelak. "</em></strong></div><span style="color: #3366ff; text-decoration: underline;"><strong>Bukti DicintaiNya</strong></span><br />
Apabila seorang hamba dicintai oleh Allah SWT, maka ada buktinya dan ada tandanya.<br />
<em><strong>Telinganya, hanya mendengar sesuatu yang berupa ketaatan kepada Allah SWT, tidak atas dorongan hawa nafsu dan syaitan.</strong></em><br />
<em><strong>Pandangan matanya, sentiasa dalam ketaatan kepada Allah SWT, jauh daripada dorongan kebinasaan hawa nafsu dan syaitan.</strong></em><br />
<em><strong>Tangan kaki dan pergerakannya, sentiasa dalam ketaatan kepada Allah SWT, bukan kemaksiatan kepadaNya.</strong></em><br />
<div style="text-align: center;"><strong><span style="color: #3366ff;"><em>"Kita muhasabah diri. Adakah terdapat pada diriku bukti-bukti itu? Adakah aku dicintaiNya?"</em></span></strong></div>Asy-Syaukaani berpendapat :<br />
<div style="text-align: center;"><em><strong>" Allah SWT memberi kepada anggota-anggota tersebut nur-Nya (cahaya) yang menyuluh jalan hidayah dan menghindarkannya daripada kesesatan. "</strong></em></div><strong><span style="color: #3366ff; text-decoration: underline;">Siapa Bertakhta Di Hati ?</span></strong><br />
Firman Allah SWT :<br />
<div class="box-grey" style="font-size: 24px; text-align: center;">قُلْ إِنْ كَانَ أبَآؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ<br />
<span style="font-size: 12px;"> </span></div><em>Katakanlah: " Jika bapa-bapa, anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khuatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah SWT dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya,maka tunggulah sehingga Allah SWT mendatangkan keputusan-Nya ". Dan Allah SWT tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasiq. "</em><br />
<strong>(At-Taubah: 24)</strong><br />
Kecintaan kepada Allah SWT pasti membuahkan cinta kepada teman hidup dan keluarga. Cinta insani itu adalah buah daripada cinta kepada Allah SWT. Kecintaan kepada teman hidup dan keluarga perlu didasari dengan cinta kepada Allah SWT.<br />
Kebahagiaan bergantung kepada sesuatu yang menjadi neraca nilai. Andai syara' diambil sebagai neraca nilai, kebahagiaan anugerah Allah SWT pasti bersama. Kebaikan adalah apa yang syara' tetapkan sebagai baik. Keburukan adalah apa yang syara' tetapkan sebagai buruk. Kehidupan dan interaksi indah dihiasi dengan nilai Islam.<br />
Tiada ketaatan kepada makhluk dalam perkara maksiat kepada Pencipta. Allah Al-Khaliq. Harta adalah ujian. Andai dimanfaatkan ke jalan Islam, Insyaallah ianya adalah amal yang akan menghadirkan cinta Allah SWT. Jika yang sebaliknya berlaku, pasti mengundang kemurkaan dan azab-Nya.<br />
<a href="http://www.iluvislam.com/undefined/">- Artikel iluvislam.com</a>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-83020960686871911542011-12-12T17:43:00.000-08:002011-12-12T17:43:04.233-08:00Mudahnya Kita Jatuh Cinta!Dan terkadang kecintaan memelikkan kita.<br />
Mengapa mudah kita tertaut hati pada seseorang itu?<br />
Hanya pada pandangan pertama.<br />
Dan dulu seorang adikku<br />
selalu mengatakan itu padaku,<br />
Begitu mudahnya aku menyintai seseorang.<br />
Begitu juga dalam jalan dakwah ini.<br />
Kita akan mudah terjatuh cinta.<br />
Banyak kali<br />
Cinta pada mereka yang memberikan kita rasa faham ini.<br />
Dan cinta kepada mereka yang kita berikan rasa faham ini.<br />
Ia adalah tautan hati<br />
Yang sukar dimengertikan.<br />
Perasaan yang sukar<br />
Dinukilkan dengan lukisan kita<br />
Begitulah besarnya erti cinta pada dakwah ini.<br />
Ia menolak kehendak diri untuk memberi sebuah erti<br />
Jauh dirasakan dekat<br />
Sering bersama tidak mendatangkan kebosanan<br />
Ianya bahagia tiada tara!<br />
Ia mengajar erti untuk tidak berhenti dalam memberi<br />
Ia menolak diri untuk sentiasa mengorbankan diri<br />
demi insan yang baru sahaja dikenali<br />
kerana ikatan hati itu<br />
bertahkik pada cinta Ilahi<br />
( aku dan dia, mengalami rasa yang sama; mudahnya hati ini tertaut dan menyukai manusia. Kerana itu, takutnya apabila dialirkan cinta itu pada yang bukan berhak)<br />
Kerana dakwah dan islam, sentiasa menyatukan hati kita,<br />
Menjadikan kita sentiasa jatuh cinta sesama kita,<br />
Setiap masa.<br />
Mudahnya dakwah ini menjadikan kita<br />
Untuk jatuh cinta!<br />
Kerana Allah: Dialah yang meng'allaf'kan hati2 kita!<br />
<div class="box-grey" style="font-size: 24px; text-align: center;">وَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِہِمۡۚ لَوۡ أَنفَقۡتَ مَا فِى ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعً۬ا مَّآ أَلَّفۡتَ بَيۡنَ قُلُوبِهِمۡ وَلَـٰڪِنَّ ٱللَّهَ أَلَّفَ بَيۡنَہُمۡۚ إِنَّهُ ۥ عَزِيزٌ حَكِيمٌ۬ <br />
<span style="font-size: 12px;">Dan (Dialah) yang menyatukan di antara hati mereka. Kalaulah engkau belanjakan segala (harta benda) yang ada di bumi, nescaya engkau tidak dapat juga menyatukan di antara hati mereka, akan tetapi Allah telah menyatu-padukan di antara (hati) mereka. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. ( Anfal: 63)</span></div><br />
<em>"Sesungguhnya di kalangan hamba-hamba Allah itu ada satu golongan,mereka bukan dari golongan para nabi ataupun syuhada',tetapi para nabi dan syuhada' mencemburui mereka,tempat mereka di sisi Allah s.w.t.Kata para sahabat,khabarkan kepada kami siapa mereka? Rasulullah S.A.W bersabda:"Mereka adalah satu kaum yang saling cinta-mencintai kerana Allah,bukan ada hubungan saudara-mara di kalangan mereka dan juga bukan kerana kepentingan.Demi Allah,di wajah mereka ada cahaya dan mereka di atas cahaya.Ketika manusia takut,mereka tidak takut.Ketika manusia bersedih,mereka tidak bersedih.Dan mereka berkata,sesungguhnya wali-wali Allah tidak takut dan tidak sedih."♥</em>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-22094078125865648292011-12-12T17:42:00.000-08:002011-12-12T17:42:00.379-08:00Futuwwah CintaInilah dia cinta<br />
Pak Rahmat mengatakan, cinta itu dakwah, dan dakwah itu cinta.<br />
Dan dakwah ini mengenal kita pada Dia.<br />
Mentaqarrubkan kita pada Dia.<br />
<br />
Masuliyah fardhiyah kita adalah untuk sentiasa mendampingi kitabNya, mengikuti sunnahNya dan beriltizam dengan akhlak QuraniNya.<br />
<br />
Dan seluruhnya dibuatkan kerana Dia.<br />
Dan Dia semata.<br />
Dan itulah dia cinta.<br />
Bila segalanya dihadapkan pada Dia.<br />
Dan cinta itu mengalunkan kita pada syahadahNya<br />
Menerokai puncak-puncak kekuasaanNya,<br />
dan mengegarkan kita akan azabNya,<br />
akan kelam kelibut hari kebangkitan.<br />
Mengetarkan hati kita pada Hari AkhiratNya.<br />
Dan itulah dakwah ini mengenalkan kita.<br />
Akan hari akhirat yang pasti, tempat terdorongnya kita untuk bertemu dengan Dia.<br />
Dan bila segalanya dipusatkan pada Dia, adakah pilihan lain selain dari bertawakal kepadaNya?<br />
Menyerahkan semua urusan kepadaNya?<br />
Yakin akan janjiNya memberikan sesuatu yang terbaik buat diri kita, hambaNya.<br />
Dan demikianlah itu cinta.<br />
ianya yakin<br />
redha<br />
dan saliim..<br />
Cinta itu menautkan hati kita pada semua hambaNya.<br />
Dalam cinta yang tidak dimengertikan<br />
walau tak pernah bersua<br />
mengenal<br />
mahupun bersentuh<br />
itulah dia cinta<br />
anugerah atas cinta keranaNya<br />
Dan itulah dia cinta,<br />
tidak <strong>meresahkan,</strong><br />
tidak <strong>mengelisahkan</strong><br />
tidak merisaukan,<br />
apatah lagi menyebabkan putus asa.<br />
Kerana setiap pilihan kita,<br />
tindakan kita<br />
dan langkah kita,<br />
adalah demi cintaNya.<br />
Yakinlah,<br />
Allah akan sentiasa bersama kita,<br />
melukiskan kanvas yang indah buat kita.<br />
Samada di dunia, mahupun di syurga kelak..<br />
Insya-Allah..<br />
Inilah dia sepotong doa baginda buat kita:<br />
<em>Ya Allah, kurniakalah perasaan cinta kepada-Mu, dan cinta kepada orang yang mengasihi-Mu, dan apa sahaja yang membawa daku menghampiri cinta-Mu. Jadikanlah cinta-Mu itu lebih aku hargai daripada air sejuk bagi orang yang kehausan.</em><br />
Moga aku menyintai mereka yang mendekatkan aku akan cintaNya... ameen...<br />
- <a href="http://iluvislam.com/">Artikel iluvislam.com</a>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-54705803375705946452011-12-12T17:37:00.000-08:002011-12-12T17:37:16.830-08:00Pelindung Vs PerosakLelaki yang bijak sentiasa berusaha menjadi pelindung kepada wanita.<br />
Lelaki yang bijak takkan meminta dan mengharapkan sesuatu yang belum menjadi haknya.<br />
Lelaki yang bijak sentiasa menjaga pandangan mata dan hatinya.<br />
Lelaki yang bijak menyedari bahawa seorang perempuan itu hanya mahu dirinya dihormati.<br />
Lelaki yang bijak hanya mahukan wanita yang terbaik untuk menjadi suri hidupnya. <br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>Bagaimana seorang lelaki dapat menjadi pelindung terbaik bagi wanita?</strong></span> Adakah dengan menghubungi wanita itu selalu, bertanyakan khabar, mengajaknya pergi makan supaya dia tahu si gadis makan mengikut masa, atau dengan mengucapkan kata-kata sayang?<br />
<div style="text-align: justify;">Saya hendak berkongsi sebuah kisah benar berkenaan seorang sahabat yang sering risau akan keadaan dirinya yang masih single and available. Risau bila dikatakan tidak mengikut <em>trend</em>. Risau bila huluran ikhlasnya tidak disambut oleh gadis yang dipuja. Sering merasakan dirinya <em>LOSER</em> kerana kononnya tak ada perempuan nak mahu padanya, sikit-sikit kena <em>reject </em>saja. Geli hatiku. Sampai begitu sekali fikirannya parah.</div><div style="text-align: justify;">Persoalannya, adakah dengan SMS selalu, rajin bertanya khabar, dan rajin segala dapat menjamin dia menjadi pelindung atau hero paling hebat kepada wanita tersebut? Sekali kita mulakan langkah. pasti akan membawa kepada langkah seterusnya. <em>One thing leads to another</em>. <span style="color: #3366ff;"><strong>Silap-silap lebih menjadi perosak daripada pelindung.</strong></span></div><div style="text-align: justify;">"Merosakkan?"</div><div style="text-align: justify;">Yalah. Merosakkan dengan menambah saham dosa yang ditanggung oleh perempuan. Pelindungkah?</div><div style="text-align: justify;">Merosakkan dengan setiap tindakannya yang akhirnya membuatkan perempuan tersebut gila bayang padanya hingga melupakan yang mana langit dan yang mana bumi.<br />
Pelindungkah?</div><div style="text-align: justify;">Merosakkan dengan membuatkan perempuan itu merasakan setiap perbuatan yang dilakukan untuk 'mengeratkan hubungan' itu supaya terasa 'enak dan indah' walaupun hakikatnya masing-masing menyedari diri terjerumus dalam kancah dosa.<br />
Pelindungkah?</div><div style="text-align: justify;">Merosakkan dengan membuatkan diri anda dan diri orang yang 'disayangi', buah hati pengarang jantung berenang-renang dalam lautan dosa tatkala anda sedar tidak mampu memberikan sesuatu yang halal kepadanya.<br />
Pelindungkah?</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #3366ff;"><strong>Merosakkan akhirnya hanya kerana pada awalnya telah MEMULAKAN.</strong></span><br />
Pelindungkah?</div><div style="text-align: justify;"><em>Jadilah pelindung kepada kaum Hawa dengan tidak memandang kami.</em><br />
<em>Jadilah pelindung kepada kami dengan menambahkan ilmu dengan amalmu,</em><br />
<em>supaya nanti pabila tiba masanya, dapat kalian menjadi pemimpin keluarga yang dihormati.</em><br />
<em>Jadilah pelindung kepada kami dengan menjaga sebaik-baiknya akhlakmu.</em><br />
<em>Jadilah pelindung yang terbaik dengan mencontohi Rasulmu!</em></div><div style="text-align: justify;">Mahu menjadi pelindung? Mintalah pertolongan kepada Allah semoga Dia sentiasa melindungi. Kita hanya manusia biasa yang tidak berdaya. Di saat anda masih belum mampu, cukuplah dengan meminta Dia yang melindungi dan memerhati. Kita manusia dengan pelbagai keterbatasan, takkan mampu untuk menjadi <em>superhero</em> paling sempurna kerana tiada yang sempurna melainkan-Nya. <span style="color: #3366ff;"><strong>Jadilah lelaki pintar yang sentiasa bijak menilai.</strong></span></div><div style="text-align: justify;"><em>Lelaki yang pintar sentiasa risau dirinya akan membawa fitnah kepada wanita,</em><br />
<em>Lelaki yang pintar tidak akan sekali-kali gentar apabila seorang wanita bertindak tegas terhadapnya kerana dia sedar itulah wanita sejati!</em><br />
<em>Yang mempunyai harga diri, yang takut kepada Ilahi.</em><br />
<em>Lelaki yang pintar takkan risau dan gusar dengan status 'single' kerana dia tahu dengan izin-Nya kelak dia akan berjabat dengan seorang wali yang bakal memberikan titik noktah kepada status tersebut!</em></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #3366ff;"><strong>Wahai <em>ar-rijal</em>, bangkitlah kalian.</strong></span> Anda dikurniakan kelebihan berbanding kami, gunakanlah kelebihan tersebut. Janganlah ambil sifat kami. Kami insan lemah, anda yang harus kuat!</div><div style="text-align: justify;"><em>Jangan mengharapkan sesuatu yang kami tidak mampu beri.</em><br />
<em>Jadilah kalian pelindung yang sejati,</em><br />
<em>agar kita senantiasa berada dalam reda Ilahi,</em><br />
<em>sampai tiba saatnya nanti...</em></div><div style="text-align: justify;">Soallah diri kita, kenapa kita masih belum mampu melaksanakan suruhan-Nya sedangkan kita tahu apa yang benar?</div><div style="text-align: justify;">Soallah diri kita, apa guna kita mengharap syurga seandainya perintah yang disuruh-Nya tidak mahu dilakukan malah dipandang sipi dan diabaikan?</div><div style="text-align: justify;">Soallah diri kita, jika setiap muslim sudah dijanjikan syurga, yakinkah kita akan meninggalkan dunia ini dengan <em>husnul khatimah</em>? Yakinkah kita akan meninggalkan dunia sebagai muslim? Yakinkah kita syurga milik kita? Yakinkah?</div><div style="text-align: justify;">Soallah diri kita, andaipun syurga dijanjikan kepada kita, sanggupkah kita mengharungi neraka sebelum menjejak ke syurga lantaran "hutang" kita terhadap Sang Pencipta yang belum langsai? Sanggupkah?</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #3366ff;">Daripada Abu Hurairah r.a beliau berkata Rasulullah SAW telah bersabda, maksudnya:"Sesungguhnya Allah Ta'ala baik, Dia tidak menerima kecuali perkara yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang mukmin dengan apa yang telah diperintahkan kepada para Rasul di mana Allah Ta'ala berfirman: (Wahai para Rasul!) Makan minumlah kamu makanan yang baik-baik dan hendaklah kamu beramal soleh. Dan Allah Ta'ala berfirman: (Wahai orang-orang yang beriman!) Makan minumlah kamu makanan yang baik-baik yang Kami rezekikan kepada kamu. Kemudian Baginda menyebut perihal seorang lelaki yang bermusafir jauh, yang berambut kusut masai dan berdebu, yang menadah tangan ke langit (iaitu berdoa): Wahai Tuhanku! Wahai Tuhanku! Bagaimanakah doanya akan dimakbulkan sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dia dikenyangkan dengan makanan yang haram?"<em> (Hadis riwayat lmam Muslim)</em></span></div><div style="text-align: justify;">Bagaimana mungkin doa kita untuk ke syurga dimakbulkan andainya Allah memalingkan pandangan-Nya daripada kita <span style="color: #3366ff;"><strong>lantaran 'haram' yang kita 'halal'kan</strong>?</span> Kita yang muda kena sentiasa beringat bahawa kita merupakan harapan agama. Banyak lagi cabaran yang harus dihadapi dalam hidup ini, banyak lagi tanggungjawab yang menanti. Tolaklah ketepi perkara-perkara remeh yang tidak membawa manfaat kepada diri dan 'kawan' melainkan KEROSAKAN sahaja.</div><div style="text-align: justify;"><em>Lelaki yang baik takkan berusaha mendekati,</em><br />
<em>meskipun dengan niat yang suci,</em><br />
<em>kerana dia sentiasa menyedari,</em><br />
<em>niat mungkin terpesong sekalipun begitu murni,</em><br />
<em>kerana dia mengakui,</em><br />
<em>makhluk bertanduk dua sentiasa "ready"!</em><br />
<em>Ingatlah, Dia jua yang Maha Memerhati.</em></div><div style="text-align: justify;">Fikirkan dengan akal, renungkan dengan hati. Tolak tepi nafsu di hati yang mengaburi hati kita daripada menilai yang baik dan buruk, kerana hati tidak pernah menipu.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #3366ff;">Wabishah bin Ma'bad berkata: Aku mendatangi Rasulullah, dan baginda bertanya "Engkau datang untuk bertanya tentang kebajikan?"</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #3366ff;">Aku menjawab, "Ya, benar."</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #3366ff;">Baginda bersabda, "Tanyakan pada hatimu sendiri! Kebaikan adalah sesuatu yang membuat jiwamu tenang dan hatimu tenteram, sedangkan dosa adalah sesuatu yang menimbulkan keraguan dalam jiwa dan rasa gundah dalam dada, meski telah berulang kali manusia memberi fatwa kepadamu."</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #3366ff;"><em>(Hadis riwayat Imam Ahmad)</em></span></div><div style="text-align: justify;">Tiada gunanya segala apa yang diperkatakan andainya hati kita tertutup daripada kebenaran. Bersihkanlah hati kita, sesungguhnya itulah anggota yang paling berharga. Disebabkan kerosakan hati itulah berlakunya kerosakan-kerosakan yang lain. <span style="color: #3366ff;"><strong>Rajin-rajinkanlah membersihkan hati.</strong></span></div><div style="text-align: justify;"><strong>Glosari</strong></div><div style="text-align: justify;">1. Ar-rijal: Lelaki, pemuda.<br />
2. Husnul khatimah: Pengakhiran yang baik.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3HeCtZd9PWyyYSgGK0Ub1m0culyzyot08XIGYtCsNa6eAtIudJ5DAUvoB1LOZ0djtjPk1Sc8xPZLs4JX4Zi9UXF390agiI4HvfOmgs8g1aDIanRzAqZzlplvu0edjaYoUn0IUBpqRqzXa/s1600/20101021-flower.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3HeCtZd9PWyyYSgGK0Ub1m0culyzyot08XIGYtCsNa6eAtIudJ5DAUvoB1LOZ0djtjPk1Sc8xPZLs4JX4Zi9UXF390agiI4HvfOmgs8g1aDIanRzAqZzlplvu0edjaYoUn0IUBpqRqzXa/s1600/20101021-flower.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;">- <a href="http://iluvislam.com/">Artikel iluvislam.com</a></div>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-79224534369042521372011-12-12T17:35:00.001-08:002011-12-12T17:35:21.050-08:00Honeymoon Sebelum MasanyaSegala puji hanya milik Allah, Tuhan sekalian alam. Maha Suci Allah yang menciptakan kami ummat manusia, yang punyai akal, punyai emosi juga nafsu.<br />
Terima kasih Allah, dan ampunkanlah dosa-dosa kami Ya Allah, sungguh kami makhluk yang mudah benar lupa dan alpa.<br />
Lalai dalam melaksanakan amanah dan suruhan. Mudah pula membuat kerosakan dan melanggar suruhan-Mu. Astaghfirullahalazim...<br />
Dewasa ini, bagai cendawan tumbuh selepas hujan.<br />
Hampir setiap hari kita dijamukan dengan berita yang menyedihkan, kes buang bayi. Bunuh bayi. Campak bayi. Bakar bayi. Tanam bayi. 'Flush' bayi dan macam-macam hal lagi yang tidak terfikir dek akal.<br />
'Hebatnya' akal ciptaan Allah namun mengapa manusia sering menyalahgunakannya?<br />
Mana perikemanusiaan?<br />
Mana rasa takut dan gentar kepada hukuman-hukuman Tuhan?<br />
Mana perasaan belas?<br />
Allahurabbi.<br />
Mungkin bukan perkara baru. Buang bayi sudah lama sinonim dengan masyarakat kita.<br />
Namun apa yang kian menyedihkan adalah kerana kebelakangan ini, masalah keruntuhan moral ini kian merebak dan menular ke dalam masyarakat kita, ibarat barah yang tidak mampu dikawal, menyelinap dan melibatkan pelbagai lapisan umur. Menakutkan.<br />
Banyak kes buang bayi melibatkan remaja bawah umur. Apatah lagi mengandung anak luar nikah. Astaghfirullahalazim. Apa sudah jadi. Apa nak jadi?<br />
<h2><strong>Mana salahnya, mana silapnya? </strong></h2>Adakah kerana silap kita sebagai masyarakat yang tidak cakna dan bersikap tidak ambil peduli? Merujuk kes kanak-kanak yang didera sampai mati.<br />
Bukankah ibunya bersekedudukan dengan kekasihnya ketika suaminya dipenjara? Apakah masyarakat terutama ibu bapa kepada wanita tersebut tidak pernah ambil kisah?<br />
Bersikap tidak peduli dan lepas tangan? Itu baru satu contoh, sedangkan disekeliling kita, banyak lagi kes-kes yang lebih kurang serupa.<br />
Apa peranan kita sebagai masyarakat dalam usaha membanteras gejala masalah sosial yang makin memburuk?<br />
<h2><strong>Remaja (kanak-kanak) berusia semuda 13 tahun juga buang anak! </strong></h2>Bayangkan, adik-adik kita di rumah, anak-anak kita yang berbaju kurung bertudung putih ke sekolah, sopan dan manis sekali, tapi hakikatnya mereka terdedah dengan pelbagai kemungkinan.<br />
Jangan terlalu yakin bahawa anak-anak dan adik-adik kita itu kekal selamanya bebas dari anasir-anasir jahat?<br />
Jangan terlalu berpuas hati dan percaya kepada mereka bulat-bulat.<br />
Kadangkala, perasaan ingin tahu, curiga dan syak wasangka itu perlu. Luangkan masa, siasat dengan siapa anak kita berkawan.<br />
Periksa beg sekolah anak-anak. Jika ada handphone tengok senarai nama dalam telefon anak-anak.<br />
Periksa apa ada dalam hanphone anak-anak. Selidik ada apa dalam bilik anak-anak.<br />
Itu tanggungjawab ibu dan bapa, sebagai usaha mencegah sebarang kemungkinan buruk yang mungkin terjadi.<br />
Tiada siapa yang tahu apa yang akan terjadi pada masa hadapan, oleh itu, langkah pencegahan perlu dilakukan dan setiap dari kita harus sentiasa berhati-hati.<br />
Mungkin hari ini kita bertudung labuh, tidak pernah bergaul dengan lelaki apatah lagi berzina.<br />
Tapi tahukah anda? Bukan perkara mustahil, malahan di IPTA juga kita sering 'dikejutkan' dengan kes gadis bertudung labuh ditangkap berkhalwat dengan teman lelaki. Na'uuzubillah.<br />
Bukan niat saya ingin memburuk-burukkan mereka yang bertudung labuh, atau berkopiah (baik budi pekerti).<br />
Namun apa yang saya ingin tekankan adalah, kita manusia mudah terpedaya dengan pujukan dan hasutan syaitan dan nafsu jahat. Jangan mudah berpuas hati dengan amalan yang kita ada.<br />
Jangan terlalu yakin dengan 'tahap keimanan' kita. Paras keimanan kita sentiasa berubah-ubah, ada naik dan turun.<br />
Mungkin hari ini kita terpelihara oleh-Nya dari sebarang kemungkaran tapi esok lusa siapa tahu?<br />
Mungkin juga kita menjadi hamba nafsu dan syaitan. Na'uuzubillah.<br />
Oleh yang demikian. Teruskanlah dan kekalkanlah. Sentiasa berhati-hati dan menjaga diri. Jangan biarkan diri terdedah apatah lagi terjebak dalam gejala zina.<br />
Perbuatan haram yang dilarang oleh Allah pastinya bersebab.<br />
Namun begitu, kita manusia sering merasa 'lazat' ketika memilih yang haram.<br />
<h2><strong>Mengapa dan kenapa terjadi begitu? </strong></h2>Apakah kerana ketika melakukan kemungkaran syaitan ikut sama?<br />
Bergembira dan bersorak sorai?<br />
Jadi dengan itulah kenikmatannya berganda-ganda?<br />
Bahagiakah hati jika menjadi hamba dan sahabat syaitan?<br />
Bahagiakah jiwa yang dicipta oleh Sang Pencipta dengan kenikmatan yang sementara itu?<br />
Jangan dekati zina. Ibarat menagih dadah, sekali terkena menjadi gian dan ketagih. Mahu lagi dan lagi, sampai bila?<br />
Sedangkan mati bila-bila masa saja akan datang berkunjung. Layakkah kita mencium haruman syurga apatah lagi menjadi penghuni syurga jika kita mati dalam kemungkaran?<br />
Cukup kuatkah kita untuk diseksa dan diazab di neraka? Na'uuzubillah.<br />
Bersyukur jika kita tidak pernah terjebak dengan zina. Dan seandainya kita sudah atau telah terlibat, segerakanlah bertaubat. Jangan bertangguh. Mohon ampun dan kemaafan dari-Nya.<br />
Ramai orang (merujuk kepada thread-thread yang dibuka di iluvislam.com) risau dan runsing memikirkan masa depan, siapa yang sudi mengambil diri sebagai isteri.<br />
Bagaimana penerimaan orang akibat daripada keterlanjurannya.<br />
Dan ramai yang lupa, hidup di dunia cuma sementara. Akhirat jua yang kekal abadi.<br />
Apalah sangat pandangan orang jika hendak dibandingkan dengan pandangan Allah? Bertaubatlah, mohon ampun dari Allah. Selebihnya, serahkan kepada Dia untuk tentukan jalan hidup kita.<br />
Moga-moga ada sinar bahagia menanti di hadapan, tapi usah terlalu berharap.<br />
Andai kebahagiaan selamanya tidak menjadi milik kita di dunia, berbaik sangka, mungkin Allah ingin terus menguji dan mungkin juga Allah sedang 'menyucikan' kita dari dosa-dosa silam.<br />
Biarlah sengsara di dunia yang sementara, asalkan di negeri abadi kelak, syurga menjadi tempat kita mengutip bahagia.<br />
Mari. Sebagai mereka yang cakna dan peduli tentang nasib ummah, masyarakat sekeliling kita.<br />
Ayuh! Kita berganding bahu, membantu selagi termampu untuk memberi kesedaran kepada masyarakat tentang keburukan dan kewajipan untuk menjauhi dan mencegah zina.<br />
Jauhilah perbuatan 'honeymoon' sebelum tiba masanya.<br />
Ketahuilah, persetubuhan antara lelaki dan wanita juga merupakan antara nikmat yang dianugerahkan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya.<br />
Namun janganlah kita kotorinya dengan memilih untuk berzina. Bersabar dan pelihara diri dan kemaluan.<br />
Tunggu masa yang betul untuk melunaskannya. Yakni selepas nikah.<br />
Jangan mengambil mudah soal dosa dan pahala kerana akibatnya buruk, hanya Allah yang lebih tahu.<br />
Jangan beri peluang kepada syaitan untuk menggoda dan menghasut kita melakukan kemungkaran.<br />
Sesungguhnya syaitan itu benar-benar licik dan berpengalaman dalam menyesatkan umat manusia. Marilah kita saling mengingatkan.<br />
Moga Allah melindungi kita dan seluruh muslimin dan muslimat. Ingat mati. Ingat mati. Ingat mati.<br />
Dunia hanya sementara. Mati itu pasti. Akhirat itu kekal abadi.<br />
- <a href="http://www.iluvislam.com/index.php">Artikel iluvislam.com</a>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-64042558749384194552011-12-12T17:34:00.001-08:002011-12-12T17:34:43.036-08:00Menginstall Iman Akibat Virus Merah Jambu..ernah tidak kamu buka komputer hati, dan menemui sebuah <em>virus</em> yang mengacau program-program dan <em>file-file</em> di komputer hati kita? <em>Virus</em> yang bagaimana? <em>Virus</em> yang sentiasa buat hati tidak tenang namun suka dan cemburu tapi cinta. Kalau pernah, pasti <em>virus</em> itu <em>virus</em> merah jambu. Nak tahu <em>virus</em> apa itu? <br />
<em>Virus</em> merah jambu atau <em>virus</em> cinta adalah salah satu jenis <em>virus</em> ganas yang mengakibatkan penyakit hati pada diri kita, dapat merambat ke seluruh <em>network</em> tubuh dan sangat sulit dihilangkan. Dari berbagai kes yang pernah ditemui, ternyata <em>virus</em> ini banyak ditemui pada usia-usia remaja sekitar umur belasan tahun. Lebih tepatnya <em>virus</em> ini banyak menjangkiti para <strong><em>TEENAGER</em></strong> yang tidak punya sistem pertahanan berupa <strong><em>software</em> Iman.</strong><br />
Tapi <em>survey</em> juga membuktikan bahwa walaupun remaja-remaja tersebut memiliki <em>software</em> Iman, namun kerana jarang membuka <em>file</em> <strong>C:ImanCintaIlahi.Exe</strong> atau <em>file</em> <strong>C:ImanRajinIbadah.doc</strong> yang berada dalam paket <em>software</em> tersebut, maka akhirnya remaja-remaja tersebut terkena juga dengan didahului pertahanan iman yang cenderung menurun , dan <em>virus</em> merah jambu tersebar ke seluruh komputer hati mereka.<br />
<em>Next</em>, kalau sudah begitu, apa yang terjadi? Maka mulailah <em>virus</em> ini bekerja mengacaukan sistem, program- program, dan <em>file-file</em> kita dengan selalu menampilkan gambar syaitan yang tertawa lebar, gembira melihat kegagalan kita meraih redha- Nya. Namun banyak juga yang suka dengan penampilan syaitan tersebut. Yang pada akhirnya <em>virus</em> ini membuat <em>'hang'</em> pusat sistem otak saraf dan akal mereka. Yang kalau itu terjadi, maka virus ini akhirnya dapat mengalahkan sistem otak saraf dan akal yang kita miliki. Menomborsatukan cinta pada sesama manusia, dan menomborduakan cinta pada Ilahi. Tapi apakah itu semua dapat dicegah bagaimana caranya?<br />
Yang mesti kamu lakukan pertama, iaitu hilangkan dulu <em>file-file</em> yang dapat menjadi pintu masuk <em>virus</em> ini, misalnya <em>file</em> <strong>cintadunia.exe</strong>. Lalu memasukkan CD anti-<em>virus</em> yang berisi <em>file</em> <strong>sahsiah.exe</strong> yang akan membersihkan sedikit demi sedikit virus cinta sampai ke akar-akarnya bila <em>file</em> tersebut dijalankan. Kalau anti <em>virus</em> tersebut tidak berhasil, maka kamu perlu meng<em>install</em> kembali <em>software</em> imanmu. Kamu boleh pergi ke pusat-pusat yang menawarkan <em>installer</em> iman. Atau kamu boleh beli CD <em>installer</em> berisi file <strong>Aqidah.exe</strong> atau<strong> Imankuat.doc.</strong><br />
Kalau sudah berhasil diinstall, pastikan komputer hatimu bekerja dengan normal kembali. Dan supaya tidak berulang kembali, maka seringlah membuka <strong>filedakwah.exe</strong> dan <strong>ukhuwwah.doc </strong>agar hati kita sentiasa jernih dan tenang..<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIDAnVLn_VCqD9eeMYoaCHxZq5rdWjSAngg3ptM81LY_Byn64rhinJonOgmg7puqYyBnJGhh-wbvFvMmzykrWS0Bt9grDrPFm9El3zFrGUBF8TfMAKAfPfsneVjqwZ_KZ6EUX7kVnkzMxV/s1600/150520112.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIDAnVLn_VCqD9eeMYoaCHxZq5rdWjSAngg3ptM81LY_Byn64rhinJonOgmg7puqYyBnJGhh-wbvFvMmzykrWS0Bt9grDrPFm9El3zFrGUBF8TfMAKAfPfsneVjqwZ_KZ6EUX7kVnkzMxV/s1600/150520112.jpg" /></a></div>- <a href="http://iluvislam.com/">Artikel iluvislam.com</a>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-57427871187343355982011-12-12T17:33:00.001-08:002011-12-12T17:33:30.082-08:00Aku Bukan Perempuan ItuAku seorang perempuan. Perempuan yang hidup dalam arus dunia moden. Penuh tipu daya andai tersilap langkah.. MERANA..<br />
Aku perempuan yang benci akan penyakit cintakan dunia. Aku perempuan yang mahu cinta Allah meresapi seluruh jiwa! Tenggelam dalam cinta-Nya. Sungguh mengasyikkan.<br />
Aku seorang wanita yang mahu tetap teguh pendirian. Halangilah jalanku ke arah reda-Nya, pasti akan kutempuh jua.<br />
Aku perempuan yang bukan begitu mudah untuk patah semangat.. Aku perempuan yang tidak takut dengan helah palsu kerana aku punya Dia! Kebenaran pasti tertegak!<br />
<strong><em>Hasbee Rabbee. Maa fee qalbee ghairullah.</em></strong><br />
<strong>Cukuplah Allah bagiku. Tiada dalam hatiku selain Allah.</strong><br />
Tatkala perempuan lain megah memaparkan gambar di Facebook. Aku mengatakan. Itu bukan aku.<br />
Kerana aku perempuan yang punya maruah. Allah menganugerahkan kecantikan dan kelebihan tersendiri pada tiap-tiap insan bernama wanita.<br />
Oh, bukan untuk dijadikan bahan jajaan mata lelaki bernafsu. Tetapi, khazanah yang perlu disimpan hingga waktunya tiba. Hanya buat suamiku. Aku tidak akan sesekali menghampakan dia.<br />
Aku bangga memperjuangkan pakaian sunnah. Aku bangga mengenakan busana yang menepati kehendak Allah. Aku bangga menutup keseluruhan auratku daripada menjadi panahan mata lelaki. Biar mereka memandang serong.<br />
Tidak pernah tergugat usahaku dalam mendamba reda-Nya. Sedikitpun aku tidak peduli pandangan manusia. Ya, mengapa harus peduli sedangkan Dia adalah Pencipta?<br />
Aku langsung tidak ingin kelihatan cantik di mata ribuan lelaki. Aku langsung tidak ingin menjadi rebutan jejaka kacak atas mata yang hanya memandang kecantikan. Aku langsung tidak ingin sang pria menaruh hati dan harapan kepadaku kerana rupa.<br />
Aku tidak mahu menjadi fitnah bagi mereka. Aku tidak mahu mereka sibuk memikirkan aku melebihi Al-Khaliq Sang Pencipta. Kerana aku tidak tahu alasan apa yang harus ku utarakan saat Dia bertanya kelak.<br />
Malah apabila aku menjadi punca dua jejaka bermasam muka dan bergaduh, aku terasa begitu hina! Seolah-olah aku hanyalah barang yang bisa dibeli begitu sahaja. Aku punya maruah. Aku bukan barang jajaan yang mudah dilihat, disentuh, diusik, direbut sesuka hati! Kerana aku hanya khusus buat dia.<br />
Kerana aku sentiasa merasakan dia ada di sisi walaupun pada mata kasarnya dia tiada menemani. Hanya keyakinan aku sandarkan pada-Nya dalam sebuah penantian. Itu sahaja sudah cukup. Cukup buat aku bahagia dengan dia, takdirku kelak.<br />
Malah aku malu membiarkan seorang lelaki ajnabi berjalan di belakangku lantaran fitnah yang mungkin timbul. Mengingatkanku kepada apa yang dikatakan oleh Saidina Umar radhiallahu 'anhu, "Aku lebih rela berjalan di belakang seekor singa daripada berjalan di belakang seorang wanita."<br />
Aku mahu menjadi perempuan yang sukar. Sukar didekati. Sukar dipermainkan hatinya. Sukar tunduk kepada kehendak nafsu. Sukar mengatakan ya kepada pergaulan yang tiada batasan syarak.<br />
Sukar untuk merasa tenang apabila melihat anak bangsa semakin rosak. Sukar membuang perasaan malu terhadap ajnabi. Aku mahu jadi perempuan yang sukar itu. Aku mahu menjadi sebaik-baik wanita yang tidak memandang dan tidak dipandang. Seperti pesanan Saidatina Aisyah radhiallahu 'anha. Ini baru aku.<br />
<strong>Tatkala perempuan lain sibuk memikirkan cinta manusia. Aku mengatakan. Itu bukan aku.</strong><br />
Kerana aku perempuan yang punya matlamat. Aku punya agama yang mesti aku perjuangkan. Lihat! Cubalah lihat di luar sana! Sedih! Aku sayangkan wanita di luar sana! Anak-anak remaja perempuan yang berpakaian mendedahkan aurat.<br />
Sedih! Aku sayang mereka! Wanita yang asyik memikirkan <em>kapan</em> bila mahu bertemu <em>pacarnya. </em>Sedih! Aku sayang mereka! Perempuan yang membonceng motosikal lelaki dan dijadikan hadiah pertaruhan lumba haram. Sedih! Aku sayang mereka! Wanita yang telah dinodai kehormatannya dengan rela!<br />
Sememangnya aku perempuan, aku juga punya rasa. Menyayangi dan disayangi. Namun aku tidak akan begitu mudah tertipu. Kerana aku tidak begitu bodoh untuk menghabiskan masa dengan memikirkan perkara yang tidak pasti.<br />
Hanya angan-angan sementara. Aku bukan perempuan yang menghabiskan masanya sering memikirkan masalah sendiri dan tidak memikirkan kudis yang semakin membusuk pada umat! Aku tidak mahu menjadi perempuan yang mementingkan diri sendiri.<br />
<strong>Tatkala perempuan lain sibuk menunggu dan membalas SMS cinta. Aku mengatakan. Aku bukan begitu.</strong><br />
Kerana aku perempuan yang punya hala tuju. Aku tidak akan membazirkan masa mudaku untuk perkara yang langsung tidak bermanfaat untuk akhirat! Hanya keseronokan sementara. Hanya mengenyangkan nafsu.<br />
Oh, aku bukan begitu. Kerana aku mahu sibuk menelaah ilmu. Menggali ilmu Fardu Ain dan juga yang berkaitan dengan hukum syarak. Menjadi seorang wanita yang beramal dengan ilmunya.<br />
Mencontohi Saidatina Aisyah a.s yang cukup cerdas dan cerdik dalam mengeluarkan fatwa. Sehingga menjadi antara rujukan dalam urusan berkaitan hal ehwal masyarakat dan hukum hakam. Itu semua berdasarkan ilmunya.<br />
Sehingga membawa aku untuk berfikir sejenak. Alangkah bodohnya diri andai melayan cinta palsu yang berlandaskan nafsu sedangkan terlalu banyak ilmu yang belum aku teroka.<br />
Aku tidak suka melayan perasaan yang sia-sia sedangkan 'dia' telah ditakdirkan buatku. Aku mahu menjadi perempuan yang matang dengan ilmunya. Dengan ilmunya makin terasa manis akan ibadat. Makin terasa semakin dekat dan erat dalam dakapan kasih Allah. Dengan ilmu yang mewujudkan perasaan khauf, takutkan Allah.<br />
<strong>Tatkala perempuan lain ada yang materialistik terhadap wang. Aku mengatakan. Aku bukan begitu.</strong><br />
Kerana aku perempuan yang materialistik terhadap pahala. Mahu akaun akhirat kaya dengan amal soleh. Setiap detik bagiku amat berharga untuk aku lakukan sesuatu yang dipandang oleh-Nya. Kerana aku mahu menjadi wanita syurga! Itu bukan sekadar madah penyedap kata. Bukan sekadar <em>omong</em> kosong. Ini cita-cita tertinggi aku.<br />
Kerana aku perempuan yang berfikiran jauh. Berpandangan jauh ke hadapan. Aku benar mahu cinta-Nya. Terkadang aku terfikir. Andai aku di tempat Masyitah yang dipaksa terjun ke dalam minyak panas semata-mata untuk mempertahankan keimanan, apakah aku kuat sepertinya? Atau mungkin aku akan lari atau mungkin aku akan... entah. Aku menangis...<br />
Aku mahu seperti Rabi'ah al-Adawiyah. Cintanya terhadap Kekasih Agung begitu mengagumkan. Sehingga dengan ujian dia merasa gembira. Benar reda dan tidak merungut walaupun ditimpa musibah. Diculik dan menjadi hamba kepada raja yang zalim.<br />
Apakah aku mampu seperti sufi wanita ini. Yang memperkenalkan apa itu falsafah Cinta Ilahi sehingga tiada cinta manusia di hatinya kerana cintanya yang terlalu mendalam terhadap Yang Satu. Tetapi aku... Aku menangis lagi..<br />
Aku menangis.. Menangis.. Menangis.. Namun, tangisan ini membuatkan aku kembali kuat. Menyedarkan aku daripada lamunan. Kerana aku bukan perempuan yang mudah menyerah kalah! Allahuakbar! Aku tidak kenal erti jatuh yang tidak bangun. Aku bukan perempuan yang begitu. Lembik. Lemah!<br />
Aku bukan perempuan lembik yang lemah. Mengada-ngada. Tidak mampu untuk hidup berdikari dan yang hanya bergantung kepada orang lain. Aku bukan perempuan yang penakut dan pengecut! Aku bukan perempuan yang mudah kalah terhadap cabaran!<br />
Aku mahu menjadi perempuan yang lembut. Yang mempunyai hati yang kuat. Yang tidak lari daripada cabaran dunia tetapi menghadapinya dengan berani. Dengan bersandarkan keyakinan Dia sentiasa di sisi, aku tidak akan takut menegakkan kebenaran. Mempunyai hati yang bisa dilentur namun tak mudah untuk dipatahkan. Aku perempuan yang mampu berpijak atas kaki sendiri.<br />
Akan ku kesat air mata ini dengan semangat baru. Semangat yang lahir dari kekuatan yang dihembus-Nya. Aku tidak akan begitu mudah menurut kata nafsu. Aku perempuan yang ditarbiyah. Mampu mempertahankan maruah sendiri daripada tergadai oleh godaan duniawi. Aku ada Dia. Cukup.<br />
<strong>Aku tidak mahu neraka. Aku mengatakan. Itu bukan aku. Kerana aku perempuan yang mahukan syurga.</strong><br />
<div class="box-grey" style="text-align: center;"><strong>"Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia akan memasukkannya ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah kemenangan yang agung."</strong><br />
<span style="color: blue;"><strong>[An-Nisa', 4 : 13]</strong></span></div><div class="message">"Harta yang paling berharga di dunia adalah wanita yang solehah."</div>-<a href="http://www.iluvislam.com/iluvislam.com">Artikel Iluvislam.com</a>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-69297274951789517642011-12-12T17:31:00.000-08:002011-12-12T17:31:03.489-08:00Apa Khabar Jodohku?<span style="color: black;">Apa khabar jodohku?</span><br />
Berat rasanya kelopak mataku untuk tertutup. Bagaimana dengan kamu?<br />
Apa kamu selalu terbangun di sepertiga malam terakhir? .. dan apakah mulutmu terus menerus berzikir dimalam hari?<br />
Jujur aku rindu kamu, wahai jodohku..<br />
Tapi saat ini belum saatnya untuk kita bertemu, bukannya aku tak mahu, atau aku tak rindu. Tapi sememangnya<span style="color: #3366ff;"> kerana perjalanan kita masih panjang, dan masih banyak kewajipan yang harus kita penuhi saban waktu.</span><br />
Kadang–kala aku berfikir, apa nanti saat subuh tiba kau akan membangunkanku? Mengajakku bertafakur dan bersujud kepada-Nya?<br />
Berat hati ini menantikanmu, gelisah pula hati ini memikirkanmu.<br />
Adakah kau selalu menghiasi langkahmu dengan kebaikan-kebaikan? Apakah nanti saat zuhur tiba, kau akan meninggalkan kesibukanmu sementara, hanya untuk menghadapNya?<br />
Jodohku, sihatkah kamu?<br />
Kalau aku berada disampingmu saat ini, mungkin aku akan merawatmu dengan penuh kasih sayang.<br />
Jodohku, sabar dan tenanglah..<br />
Aku disini masih bersabar menanti mu. Janganlah hatimubersedih, senyumlah.. kerana aku yakin kebahagiaan akan selalu menyertai kita.<br />
Jikalau detik ini hatimu sedang terluka, berwuduklah.. dan dekatkanlah dirimu kepada-Nya. Tetapi disini aku berharap agar kamu baik-baik saja.<br />
Jodohku, aku rindu..<br />
Bilakah kita akan bertemu? Begitu banyak hal yang ingin ku ceritakan kepadamu. Begitu banyak pula harapanku untuk menantikan nasihat–nasihat mu.<br />
Hati ini kosong, dan hati ini tak sabar menanti kehadiranmu yang kan membalut dan menyembuhkan luka dihatiku.<br />
Jodohku..<br />
Adakah kau juga rindu padaku?. Bagaimana dengan Quranmu?. Sudahkah kau baca diantara maghrib dan isyak?. Apa yang kau fahami dari surah itu?. Ceritakanlah kepadaku.. ingin aku mendengarnya.<br />
.. Dan begitu juga dengan keluhanmu, aku sedia mendengarnya..<br />
Apa perubahan yang kau lakukan dari hari ke hari?. Semakin baikkah?. Ketahuilah, ku hanya mengharapkan yang terbaik buatmu.<br />
Jodohku..<br />
Disetiap langkahku dan seusai solatku, ku bisikkan AL-Fatihah untukmu, agar kau selalu berada dijalan-Nya.<br />
Bersabarlah sayang, waktu-waktu ini bukanlah waktu yang lama.. dan ingatlah sayangku, janganlah sampai dirimu tersalah memilih jalan.<br />
Jodohku..<br />
Nantikanlah diriku, dengan perbagai kebaikan yang nantinya akan membawa rahmat untuk kita dari-Nya.<br />
Jagalah dirimu dari hal-hal yang dilarang agama.. kerana aku mencintaimu secara tulus dan ikhlas demi-Nya.<br />
Jodohku..<br />
<span style="color: #3366ff;">Bersiaplah kau untuk mencintaiku secara tulus dan redha menerima segala kekuranganku dan membenarkanku dikala aku salah.</span><br />
Sayang, berusahalah membahagiakan orang tuamu .. dengan menjaga sikapmu dan tutur katamu. Aku yakin kau adalah seorang yang sabar, seorang yang cekal, seorang yang boleh membesarkan anak–anak kita kelak dengan penuh hikmah.<br />
Ingatlah, jangan pernah dikau merasa keseorangan.. kerana aku disini masih setia menantimu.<br />
Jodohku..<br />
Seandainya siang sudah berlalu.. pejamkanlah matamu dengan buaian doa, dariku yang selalu kuhadiahkan untukmu.<br />
Jodohku..<br />
Ingatlah sayang, aku selalu ada untukmu..<br />
Semoga kerinduanku ini akan terjawab, seiring berjalannya waktu.. dan semoga ALLAH yang maha Esa selalu membimbing kita ke jalan yang diredhai-Nya. Amin.<br />
<a href="http://www.iluvislam.com/www.iluvislam.com">- Artikel iluvislam.com</a><br />
<div class="message"><strong><br />
</strong></div><div class="message"><strong>Sumber Asal: <a href="http://akuislam.com/blog/renungan/apa-khabar-jodohku/#axzz1NRWXnNu8" target="_blank">Paradigma MUKMIN</a></strong></div>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-67770390357833630302011-12-12T17:30:00.000-08:002011-12-12T17:30:28.269-08:00Tips/Panduan Atasi Zina HatiSelagi dinamakan manusia, kita mempunyai perasaan suka mengasihi dan dikasihi. Memang adat kehidupan bahawa kasih cinta didahului dengan berasa rindu, namun jangan pula rindu berlebihan.<br />
Kerinduan kepada kekasih, sering kali membekaskan duka, penyakit menyebabkan kelemahan hati.<br />
Kita sebenarnya berperang dengan perasaan. Namun, seorang Muslim akan terasa nikmat jika dapat menjauhi keluhan, kesedihan dan kerinduan ini.<br />
Ibnu Qayyim memberikan terapi mujarab mengenai masalah rindu.<br />
Sebelum itu beliau memberikan sebab mengapa rasa rindu berlebihan terjadi. Antaranya: Hati tidak terisi oleh rasa cinta, syukur, zikir dan ibadah kepada Allah sebaliknya membiarkan mata meliar. Pandangan dan renungan mata adalah jalan membawa kepada kesedihan dan keresahan.<br />
Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud:<br />
<div class="box-grey">"Pandangan mata itu satu daripada sekian banyak anak panah iblis."</div>Setiap penyakit ada ubatnya. Ubat yang terbaik adalah meneguk daripada pengajaran Al-Quran seperti firman Allah yang bermaksud:<br />
<div class="box-grey">"Demikianlah supaya kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba kami yang terpilih." (Surah Yusuf, ayat ke-24)</div>Berikut adalah beberapa tips yang ingin dikongsikan bersama :<br />
<span style="color: purple;"><strong>Ikhlas kepada Allah.</strong></span><br />
Ikhlas adalah ubat penyakit rindu. Ikhlas kepada Allah bermakna selalu berusaha berada di pintu ibadah dan memohon kesembuhan daripada Allah. Jika kita ikhlas kepada Allah, Allah akan menolong kita daripada penyakit kerinduan melalui cara tidak pernah terdetik di hati.<br />
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan:<br />
<div class="box-grey">"Sungguh jika hati telah berasakan manisnya ibadah kepada Allah dan ikhlas kepada-Nya, nescaya ia tidak akan menjumpai hal lain yang lebih manis, indah, nikmat dan baik daripada Allah. Manusia tidak akan meninggalkan sesuatu dicintainya, melainkan selepas memperoleh kekasih lain yang lebih dicintainya.</div><span style="color: purple;"><strong>Doa mengundang sikap, rasa fakir dan rendah diri di hadapan Allah.</strong></span><br />
Oleh itu doa adalah salah satu bentuk ibadah yang agung. Ketika kita berada dalam kesempitan, kita bersungguh-sungguh dalam berdoa, berasakan Allah amat dekat mendengarkan rayuan.<br />
<span style="color: purple;"><strong>Mengurus mata dan pandangan.</strong></span><br />
Pandangan yang berulang-ulang adalah suis penting menyalakan api rindu. Orang yang memandang dengan sepintas lalu jarang berasakan hati terusik dan jatuh.<br />
Ibnu Qayyim menyatakan:<br />
<div class="box-grey">"Orang berakal tidak mudah tergelincir jatuh hati dan rindu, dia tidak tertimpa pelbagai kerosakan. Barang siapa yang terjun ke dalamnya maka ia termasuk orang yang menzalimi diri sendiri, tertipu dan akhirnya binasa. Jika dia tidak melakukan pandangan berkali-kali terhadap orang yang dikagumi dan usahanya itu meragut benang asmara, pastilah asmara tidak akan kukuh mencengkam jiwanya."</div><span style="color: purple;"><strong>Bernikah dan membina rumah tangga adalah langkah paling baik.</strong></span><br />
Inilah ubat rindu paling baik. Tidak semestinya bernikah dengan orang yang kita kagumi. Meskipun pernikahan itu dilangsungkan tidak dengan orang dicintai dan diidamkan.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkbA07_C988Ojlx-I3BopyjZl1uEKb1HkFMDit6-4RoE8a-6BwDpIwSbmDns1QWZw16MVx2gxkDTjCQd6Vw70IClyeXYyS6vIUnm6gY5s8rhtADc-RW_A1-j1rBQP3IdgVuIufykpqURwy/s1600/20101001-hati.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="244" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkbA07_C988Ojlx-I3BopyjZl1uEKb1HkFMDit6-4RoE8a-6BwDpIwSbmDns1QWZw16MVx2gxkDTjCQd6Vw70IClyeXYyS6vIUnm6gY5s8rhtADc-RW_A1-j1rBQP3IdgVuIufykpqURwy/s320/20101001-hati.jpg" width="320" /></a></div>- <a href="http://iluvislam.com/">Artikel iluvislam.com</a>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-27943474161172842752011-12-12T17:29:00.000-08:002011-12-12T17:29:10.735-08:00Dia Takdirmu Di Syurga<div class="plg_shr_wrapper plg_shr_wrapper_article" style="float: left; text-align: center; width: 65px;"><div class="plg_shr_btn plg_shr_btn_facebook_big"><span></span><span></span></div></div>Hati manusia sangat fleksibel, tersentuh, mudah bimbang tatkala takdir tidak sebulu dengan fitrah, tatkala diserang malapetaka di luar dugaan resah bukan kepalang, akal separa waras.<br />
Bila keinginan diharapkan menemani, datang pula bebanan menghantui. Kenapa, mengapa, apa berlegar, berputar ligat membunuh daya mampu dan mahu.<br />
Mampu, dalam erti kata berpecak silat menentang badai, dan mahu, berubah.<br />
Berkali-kali kita diingatkan, manusia tidak sirna dari dugaan, sering diduga dan menduga. Tabi-'e alam, memang kita memerlukan antara satu sama lain, tiada siapa bisa mendabik dada dia boleh hidup tanpa perlu kepada manusia lain, hatta hartawan sendiri masih memerlukan khidmat orang bawahan, mengaji mengurus dan sebagainya.<br />
Justeru itu, masalah akan ada di mana-mana tanpa dipinta, cuma kita disarankan agar berhati-hati, sedia, sabar, dan belajar dari masalah tersebut.<br />
Jodoh, adalah hal berkaitan dengan fitrah, mahu tidak mahu setiap daripada kita pasti dipaksa bergelumang meredah mehnah, suka duka, jerih perih sebelum bahagia dalam rumahtangga direalitikan.<br />
Manusia tidak selama-lama akan kebal, pasti ada satu saat dia akan tunduk, jatuh. Oleh kerana itu, Islam mengajar agar kita tidak sombong untuk belajar daripada alam, pengalaman, sirah buat pendinding kalis kecewa, sengsara, dan lara.<br />
Kita kian tenang dalam damai ketika mencari cinta Ilahi nan abadi.<br />
Kita mesti selalu jadi baik, agar yang baik juga Allah Taala jodohkan untuk kita. Cinta yang dicari baik, tetapi cinta yang ditemui lebih baik lagi.<br />
Keluarga ibarat sebuah negara, suami ialah seorang pemimpin menerajui sebuah kerajaan besar, tidak boleh dipandang enteng.<br />
Berjaya atau tidak seorang suami itu dilihat berjaya atau tidak anak buah di bawah jagaannya.<br />
Perkahwinan yang sempurna bukanlah sentiasa sempurna, melainkan ketidak-sempurnaan yang ditangani dengan kemahuan pada agama, syari-'at aturan daripada al-Quran dan as-Sunnah.<br />
Tiada apa yang sempurna dalam dunia ini kerana ini hanyalah dunia. Tidak penting di mana kita bermula, tetapi lebih penting di mana kita akan berakhir.<br />
"Kali ini sudah dua kali peluang saya berikan, tapi abang masih tidak mahu berubah..." rintih seorang isteri bila mana tahu si suami main kayu tiga.<br />
Kadangkala kita terlalu mengharap sesuatu yang ideal sehingga kita terlepas pandang dengan segala kebaikan yang ada pada pasangan di depan mata, hingga kita cuba membandingkan dengan insan lain.<br />
Salah kita juga, dulu bercinta bagaikan hilang waras manusia normal, bibir hanya berbicara kebaikan pasangan sahaja, memuji kecantikan pasangan.<br />
Bila dah akad, pasti kebaikan juga diharapkan, namun panas tidak selalu sampai ke petang, bila ada step tersilap, maka mulalah persoalkan ini dan itu.<br />
Cabaran hidup berkeluarga tidak seindah yang diimpikan, khabar tidak seindah rupa.<br />
Tidak boleh menjadi idealistik. Banyak tanggungjawab harus dipikul, banyak keseronokan masa bujang yang terpaksa dikorbankan, karenah anak-anak yang bisa menggugat kesabaran.<br />
Bila dah berumahtangga suami isteri bukan sahaja berkongsi satu bilik, satu katil, satu almari, tapi juga satu rasa, satu tanggungjawab. Bebanan kewangan diatasi, dikoreksi bersama.<br />
Di sini, cinta akan mekar berputik, kekurangan ada di sebelah pasangan dilengkapkan pasangan lain.<br />
Usia perkahwinan juga akan melalui pra-matang, maka dalam tempoh demikian, terlalu banyak agenda perlu dirangkumkan, apa patut didahulukan, dan mana patut dikemudiankan.<br />
<strong>Sebelum Kahwin</strong><br />
Berusaha menjadi terbaik untuk mendapat yang terbaik, bukan menilai orang lain baik tapi diri sendiri tiada usaha menjadi baik.<br />
Maka segalanya dilakukan dengan usaha dan niat yang ikhlas, niat baik akan dipertemukan dengan takdir-Nya yang baik-baik. Kebaikan kita dinilai oleh masa, kalau umur dah berginjak 20-25 tahun, tapi masih bermain PSP, baca majalah mangga, belek komik bersiri, bukankah teramat jauh untuk jadi baik.<br />
Allah Taala berfirman, bermaksud: "...perempuan-perempuan yang baik untuk lelaki-lelaki yang baik dan lelaki-lelaki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik.<br />
Mereka (yang baik) itu adalah bersih dari (tuduhan buruk) yang dikatakan oleh orang-orang (yang jahat)" an-Nur (24:26)<br />
Benar kita boleh berlakon, depan orang cerah perut ibu mengandung, tapi sampai bila, tembelang kalian pasti dapat dihidu, bila dah kahwin semua itu sudah tiada lagi, kembali pada perwatakan sebelumnya.<br />
Kalian berhak memasang cita-cita, memiliki isteri mampu menjaga pakaian dan makan minum, mendamba isteri rajin bertadarrus al-Quran dan bertahajjud malam, isteri rajin dalam kerja-kerja dakwah, mengimpikan isteri melahirkan zuriat soleh dan solehah, menginginkan isteri berkongsi suka dan duka, kalian boleh buat demikian, tapi sanggupkah kalian juga menjadi seperti apa seorang isteri harapkan, menemani di kala tahajjud, menyediakan pakaian dan makan minum, menjadi pemimpin baik buat dirinya dan anak-anak yang soleh dan solehah.<br />
Mereka bertadabbur, dan memahami kalam Allah satu ini;<br />
Allah Taala berfirman, bermaksud: "Kaum lelaki itu adalah pemimpin dan pengawal yang bertanggungjawab terhadap kaum perempuan..." an-Nisaa' (4:34)<br />
Menetapkan niat untuk menjadi lelaki yang baik untuk keluarganya serta hasrat untuk melahirkan generasi baru yang membawa ad-Deen merupakan usaha yang murni.<br />
Sudah tentu usaha sedemikian memerlukan keteguhan dan kecekalan serta usaha yang berterusan sambil memohon pertolongan Ilahi. Niat yang baik akan menatijahkan hasil yang baik.<br />
Seorang lelaki menyukai perempuan yang mempunyai sedikit sentuhan maskulin manakala perempuan yang akan menjadi isteri juga menyukai lelaki yang mempunyai sentuhan feminin.<br />
Ringkasnya, suami akan suka isteri yang boleh berdikari menyelesaikan beberapa tugasan atau kerja-kerja yang selama ini dilakukan oleh suami, manakala isteri juga menyukai suaminya sekali sekala buat kerja rumah dan memasak untuk keluarga.<br />
Ada kalanya suami memerlukan isteri membantunya dalam menyelesaikan kerja-kerja yang selama ini suami yang lakukan, adakalanya si isteri memerlukan suami untuk ringan tulang dalam hal berkaitan house-chores.<br />
Tiadalah itu satu harapan yang melangit, melainkan rasa ingin merealisasikan sesuatu yang sudah berkurangan dalam kehidupan insan hari ini.<br />
Rasulullah s.a.w dalam kesibukannya berdakwah dan menjadi penghulu ummat juga mampu memenuhi hak-hak keluarganya, dan membina satu keluarga Islami yang bahagia, maka kita juga berusaha untuk menjadi seperti baginda.<br />
Saya tidak setuju kalian bercinta sebelum kahwin. Cinta tidak salah, tapi masalah besar adalah orang bercinta, salah meletakkan harga sebuah cinta. Kalau sudah rasa tidak mampu, maka jauhilah maksiat cinta.<br />
Kebanyakan orang bercinta terbawa-bawa dengan khayalan cinta sehingga bersikap terlalu romantik. Bila berbual, banyak control macho sehingga tidak berani bercakap jujur dalam hal-hal tertentu.<br />
Bila bercakap, banyak tipu dari memberitahu perkara yang sebenar.<br />
Bila merancang, banyak manis dari yang pahit. Bila berjanji banyak hipokrit dari realistik. Ini lumrah orang bercinta. Kerana itu, elakkan mengenali pasangan terlalu intim sebelum berkahwin. Dibimbangi, kalian terkejut selepas berkahwin.<br />
Sanggupkah kalian bercinta?<br />
<strong>Selepas Kahwin</strong><br />
Kehidupan adalah realiti yang memotretkan pelbagai palitan warna emosi, suka duka sebagai diari dibaca, dicermati pada hari muka, hal baik-baik sudah pasti diulang dan diperbaiki dari semasa ke semasa.<br />
Kehidupan adalah lautan yang dipenuhi gelombang, taufan dan goncangan, membawa pelbagai cuaca, sudah pasti memberi kesan membekas di hati manusia.<br />
Hati manusia ibarat sebuah sampan kecil yang dipaksa berlayar dalam lautan luas. Mahu atau tidak, manusia perlu benar-benar memahami, belajar dari lautan kehidupan sebaik sahaja mereka membuka mata, dan bersedia memulakan pelayaran.<br />
Suri teladan para pelayar sudah ada di hadapan kalian, tinggal lagi kalian memilih cara mereka atau membentuk kaedah pelayaran tersendiri berdasarkan pengalaman mereka.<br />
Pelayar terbaik, tidak lain dan bukan adalah baginda s.a.w.<br />
Cinta itu bukan alasan utama untuk dapat bahagia, kerana ramai juga bercerai kerana cinta.<br />
Ramai orang bercinta bagai hilang ingatan, tapi bercerai berai juga.<br />
Ramai yang kahwin suka sama suka, tapi rumahtangga kecoh.<br />
Ini bukan soal cinta atau suka.<br />
Ini soal sejauh mana kebergantungan suami isteri pada Allah Taala dalam setiap urusan, Sejauh mana mereka sepakat dalam mencari berkat dalam rumahtangga.<br />
Dengan kehendak Allah sahaja, rumahtangga akan berjaya dan bahagia.<br />
Pohonlah kebaikan pada-Nya, serta terus menerus menjadi baik.<br />
Andai ombak kuat melanda bahtera, jangan disangka tiada harapan dapat berlabuh dengan selamat.<br />
Ingatlah semakin kita diuji, itu tandanya kasih sayang Allah Taala kepada kita dan Dia tidak akan membebankan hamba-Nya melainkan sesuai dengan apa yang daya kekuatan.<br />
Allah Taala berfirman yang bermaksud: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya" al-Baqarah (2:286)<br />
Makin banyak kita diuji, makin dekat kita kepada-Nya dan semakin matang dan penuh hikmah kita menyelesaikan sebarang masalah dengan kaedah terbaik, dipersetujui bersama.<br />
Bersabarlah para isteri dengan suami yang kebanyakannya akan diam dalam membatu, dan bersabarlah para suami dengan leteran dan bebelan para isteri yang adakalanya untuk menyedarkan anda.<br />
Dialah satu-satunya insan yang terbaik untuk diri kalian, bukan kedua, bukan ketiga.<br />
Berusahalah melengkapi kekurangan antara satu sama lain dengan segala kelebihan dan kebaikan pada diri masing-masing.<br />
Bukannya untuk meruntuhkan masjid yang dibina dan memisahkan ikatan yang terjalin.<br />
Carilah salah sendiri kenapa tidak mencari yang kurang baik tapi bisa diasuh menjadi baik.<br />
Rumahtangga bahagia, bukan bahagia cukup material dan keperluan jasmani bahkan keperluan rohani.<br />
Maka bercintalah kalian sepuas-puasnya, kerana kalian adalah halal bagi pasangan.<br />
Setiap hembusan cinta kalian, pasti berbuahkan pahala di kebun cinta Ilahi di taman syurga nanti.<br />
Bukankan ironi sangat aneh, bercinta sebelum kahwin lebih hebat berbanding bercinta selepas akad, jelas sekali kalian hipokrit.<br />
Kenapa perlu mengembalikan cinta?<br />
Saya merasakan setiap manusia itu entitled dan deserved untuk hidup dalam tenang dan bahagia.<br />
Hidup tanpa cinta ibarat burung yang terbang dalam sangkar.<br />
Selagi ada ruang untuk bercinta, maka sirami dan bajailah cinta itu.<br />
Cinta selepas Ijab dan Qabul, sesungguhnya mampu untuk diluahkan dan masih ada untuk dihadiahkan bersama.<br />
Selepas kahwin anda tetap sebagai nakhoda. Nakhoda kepada para kelasi di bawah tanggungan anda.<br />
Baik buruk kesudahan perjalanan mereka berada di tangan kalian.<br />
Prinsip dan paradigma utuh sahaja akan selamat mengemudi badai dunia.<br />
- <a href="http://iluvislam.com/">Artikel iluvislam.com</a>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-8118874626193135252011-12-12T17:27:00.000-08:002011-12-12T17:27:19.667-08:00Muslimah vs Putus CintaUmum kita sudah mengetahui bahawa berpasangan, bercinta, couple selain daripada hubungan sah suami isteri dan apa sahaja istilah yang seerti dengannya adalah haram di sisi agama kita Islam.<br />
<br />
Walau bagaimanapun, jika kita lihat pada generasi kita yang bergelar remaja sekarang, ramai yang hanyut dalam arus percintaan. Setelah terngadah baru tersedar bahawa cinta yang terbina itu memakan diri sendiri. Cinta yang terjalin tadi akhirnya sia-sia, punah seribu harapan, impian, dan janji-janji.<br />
Nasi sudah menjadi bubur, penyesalan memang akan tetap singgah. Kesunyian akan menerpa. Namun ingat wahai muslimah! Jangan pernah berkata yang hati anda kosong hanya kerana 'I have no boyfriend' sebab Allah tetap ada. Kembalilah bersujud kepada-Nya. Tanamkan kepercayaan kepada-Nya.<br />
<br />
Sememangnya jodoh itu ketentuan Ilahi, tetapi kita pernah mendengar bahawa peluang tidak datang bergolek, begitu juga dengan jodoh. Berdoa juga adalah satu usaha, jadi berdoalah kepada-Nya moga dipertemukan dengan lelaki yang baik dan soleh. Ingat! Lelaki yang baik adalah untuk perempuan yang baik, bukannya lelaki yang hensem untuk perempuan yang cantik dan sebaliknya.<br />
Jangan berasa rendah diri, ingatlah bahawa segala yang diciptakan Tuhan adalah cantik. Jika inginkan jodoh yang baik, perbaikilah diri anda, muhasabahlah diri, hentikan perkara yang dilarang-Nya dan kerjakan segala perintah-Nya selagi pintu taubat masih terbuka luas. Di sini, sekadar ingin mengutarakan pendapat dan berkongsi tips kepada para muslimah, jangan jadikan kegagalan cinta sebagai penamat hidup anda. Teruskanlah berusaha kerana dirimu begitu berharga.<br />
<strong>TIPS MENGATASI PUTUS CINTA:</strong><br />
<strong>1. Kembali kepada-Nya</strong> – Banyakkan beribadah termasuk melakukan amalan sunat. Luangkanlah lebih masa dengan-Nya.<br />
<strong>2. Sentiasa ingat jodoh itu ketentuan Allah</strong> - anggap semua yang berlaku adalah ujian daripada Allah dan ada hikmah disebaliknya. Sesungguhnya Allah tidak menurunkan ujian jika hamba-Nya tidak mampu untuk menanggungnya. Bersabarlah.<br />
<strong>3. Meminta nasihat ibu bapa atau orang terdekat</strong> – Ibu bapa adalah yang terbaik dalam memberikan nasihat kerana sudah merasa asam garam kehidupan dan tahu apa yang terbaik untuk kita. Jika berasa malu atau takut untuk meminta nasihat daripada ibu bapa, sekurang-kurangnya berkongsilah masalah anda dengan orang yang terdekat dan rapat seperti kawan baik. Jangan pendamkan di dalam hati, nanti semakin merana diri.<br />
<strong>4. Buang semua tentang si dia</strong> – Jika anda tidak sanggup membuang kenangan anda berdua, letaklah jauh dari sudut penglihatan anda supaya anda tidak berasa sedih dan ingin kembali dengannya. Buang nombor si dia dan segala mesej yang terdapat dalam telefon bimbit anda.<br />
<strong>5. Sibukkan diri</strong> – Lakukan apa sahaja kerja yang baik dalam kehidupan seharian anda supaya anda tidak terlalu memikirkannya. Sekiranya ada aktiviti, libatkan diri. Dengan itu boleh mengurangkan kesedihan yang melanda.<br />
<strong>6. Muhasabah diri</strong> – Jangan ikutkan perasaan, terimalah hakikat bahawa dirinya bukan untuk anda. Ada yang lebih baik.<br />
<strong>7. Berkawan dengan ramai orang</strong> – Janganlah kerana putus cinta anda tidak mahu bergaul. Namun, kawal pergaulan anda sebagai seorang muslimah. Menambah kenalan adalah baik dalam mengukuhkan ukhwah. Di samping itu anda akan berasa kesedihan putus cinta itu akan hilang sedikit demi sedikit.<br />
Dengan perkongsian ini, diharapkan serba sedikit dapat membantu muslimah sekalian yang mungkin menghadapi masalah putus cinta. <span style="color: #3366ff;"><strong>Sekali lagi diingatkan, bercinta tanpa ikatan yang sah adalah HARAM.</strong></span> Kesannya adalah seperti ini, PUTUS CINTA. Akhirnya diri sendiri yang merana.<br />
Ayuh muslimah! Bangkitlah dengan kekuatan dirimu. Cinta manusia bukanlah segalanya, tetapi cinta kepada Allah cinta yang hakiki. Sampai suatu ketika, dengan adanya cinta terhadap-Nya, semoga Dia akan menjodohkanmu dengan lelaki yang mencintaimu untuk mendapat keredhaan-Nya.<br />
<em>"A girl and a guy can be just friends, but at one point or another they will fall for each other. Maybe temporarily, maybe at the wrong time, maybe too late, or maybe forever."</em><br />
<span style="color: #3366ff;"><strong>Sulamkanlah cinta itu dengan ikatan yang SAH.</strong></span> Wallahua'lam.<br />
- <a href="http://iluvislam.com/">Artikel iluvislam.com</a>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-19722446911610242352011-12-12T17:26:00.000-08:002011-12-12T17:26:30.381-08:00Cinta Dalam DiamBila belum bersedia melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam ...<br />
Karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ...<br />
Kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang,<br />
Kau tak mau merosak kesucian dan penjagaan hatinya..<br />
Karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu..<br />
Menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..<br />
Karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..<br />
Karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt pilihkan untukmu ...<br />
Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali??<br />
Yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ...<br />
Tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah ....<br />
Karena dalam diammu tersimpan kekuatan ... kekuatan harapan ...<br />
Hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ...<br />
Bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap pada-Nya??<br />
Dan jika memang 'Cinta Dalam Diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam ...<br />
Jika dia memang bukan milikmu, Allah, melalui waktu akan menghapus 'Cinta Dalam Diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ...<br />
Biarkan 'Cinta Dalam Diammu' itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahsia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ...<br />
Cintailah ia dalam diam, dari kejauhan, dengan kesederhanaan dan keikhlasan...<br />
Ketika cinta kini hadir tidaklah untuk Yang Maha Mengetahui saat secercah rasa tidak lagi tercipta untuk Yang Maha Pencipta izinkanlah hati bertanya untuk siapa ia muncul dengan tiba-tiba...mungkinkah dengan ridha-Nya atau hanya mengundang murka-Nya...<br />
Jika benar cinta itu karena Allah maka biarkanlah ia mengalir mengikuti aliran Allah karena hakikatnya ia berhulu dari Allahmaka ia pun berhilir hanya kepada Allah..<br />
" Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah ." (QS. Adz Dzariyat:49)<br />
" Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. " (QS. An Nuur: 32)<br />
" Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. " (QS. Ar-Ruum:21)<br />
Tapi jika memang kelemahan masih nyata dipelupuk mata maka bersabarlah... berdo'alah... berpuasalah...<br />
" Wahai kaum pemuda, siapa saja diantara kamu yang sudah sanggup untuk menikah, maka menikahlah, sesungguhnya menikah itu memelihara mata, dan memelihara kemaluan, maka bila diantara kamu belum sanggup untuk menikah, berpuasalah, karena ssungguhnya puasa tersebut sebagai penahannya " (Hadist) "<br />
" Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. " (QS. Al Israa' :32)<br />
Cukup cintai ia dalam diam...<br />
bukan karena membenci hadirnya.. .tapi menjaga kesuciannya bukan karena menghindari dunia... tapi meraih surga-Nya bukan karena lemah untuk menghadapinya.. .tapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup..<br />
Cukup cintai ia dari kejauhan...<br />
karena hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari cobaan karena hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan karena hadirmu mungkin saja akan membawa kenelangsaan hati-hati yang terjaga...<br />
Cukup cintai ia dengan kesederhanaan...<br />
memupuknya hanya akan menambah penderitaan menumbuhkan harapan hanya akan mengundang kekecewaan mengharapkan balasan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan...<br />
Maka cintailah ia dengan keikhlasan...<br />
karena tentu kisah Fatimah dan Ali bin Abi Thalib diingini oleh hati... tapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi...?<br />
"...boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. " (QS. AlBaqarah:216) "<br />
" Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)" (QS.An Nuur:26) "<br />
Cukup cintai ia dalam diam dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan...<br />
karena tiada yang tahu rencana Tuhan... mungkin saja rasa ini ujian yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan karena hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikan... serahkankan rasa yang tiada sanggup dijadikan halal itu pada Yang Memberi dan Memilikinya biarkan ia yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya...<br />
" Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga. " (Umar bin Khattab ra.)<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihUziS_W56B6I8kTd9JRsI82JcXZGkGC8_AfCJR4929wh6Dt7xX9nwFAvsYj3EszaCpAqaWdBr_6tAPsRRyglD6XGGlFcAW9L1aiQkqaWZ23eNmsm2osPrd_16NxymSwQwttyXb0cNN48z/s1600/20101113-paradise.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihUziS_W56B6I8kTd9JRsI82JcXZGkGC8_AfCJR4929wh6Dt7xX9nwFAvsYj3EszaCpAqaWdBr_6tAPsRRyglD6XGGlFcAW9L1aiQkqaWZ23eNmsm2osPrd_16NxymSwQwttyXb0cNN48z/s320/20101113-paradise.jpg" width="320" /></a></div>- <a href="http://www.iluvislam.com/index.php">Artikel iluvislam.com</a>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-19840126015698075602011-12-12T17:24:00.000-08:002011-12-12T17:24:06.576-08:00Mengapa Selalu Fikir Tentang Cinta dan Hati?Hati dan perasaan cinta merupakan satu fitrah insaniah tidak kira sesiapapun. Manusia perlukan cinta dan memerlukan kasih sayang. Perasaan untuk mencintai kepada lawan jantina memang tidak dinafikan, ia merupakan sesuatu yang perlu bagi setiap manusia.<br />
<em>Tapi, mengapa kita terlalu sibuk memikirkannya?</em><br />
Adakala setiap masa dan waktu kita fikirkannya,<br />
Sampai satu tahap, jika sentiasa memikirkan hal ini, kita pasti akan terjebak dalam <em><strong>"couple".</strong></em> Bukankah <em>couple</em> itu sebuah jalan yang penuh dengan liku-liku yang salah?<br />
Jika anda masih belum mampu, jangan sekali bermain dengan perasaan. Ia tidak akan membawa kemana-mana. Perjalanan masih terbentang jauh.<br />
<span style="text-decoration: underline;"><strong>Jodoh?</strong></span><br />
<strong>Bukankah Jodoh itu telah ditetapkan oleh-Nya?</strong><br />
Anda punyai misi untuk islam. Mengapa mudah goyah kepada perasaan dan cinta. Ramai yang mengatakan<strong> "aku mahu berkahwin, bernikah"</strong> tetapi dimanakah persediaan kita? untuk menjadi isteri kepada seorang suami atau suami kepada seorang isteri?<br />
Ia bukanlah sebuah perkara yang mudah. Adakah ia hanya sebuah keseronokan? Untuk merealisasikan mimpi indah? Tidak. Ia satu tanggungjawab yang akan ditanya oleh Allah SWT suatu ketika nanti. Adakah kita telah melaksanakan tugas sebagai khalifah dengan sebaik-baiknya<br />
<span style="text-decoration: underline;"><strong>Mari Menjadi Hamba kepada pencipta</strong></span><br />
<strong> </strong>Menjadi sebaik-baik hamba memerlukan pengorbanan bukan hanya pada kata-kata. Jika kita imbas kembali bagaimana sahabat-sahabat rasulullah yang sentiasa memperbaharui dan meningkatkan Iman mereka. Keyakinan mereka adalah di tahap yang tinggi. Mereka melihat syurga di hadapan mereka. Amal yang mereka lakukan adalah semaksimum yang mungkin.<br />
Bukan seperti kita? Mengimpikan syurga tetapi kita hanya bermimpi tanpa mempertingkatkan amal. Sedarlah! Hidup ini satu perjuangan. Jadi, berusahalah Untuk <strong>Menyihatkan IMAN!</strong><br />
<span style="text-decoration: underline;"><strong>Jangan terlalu fikirkan cinta</strong></span><br />
Cinta dan perasaan satu keperluan. Tetapi kita mesti pandai menguruskannya. Bercintalah tetapi melalui jalan-jalan yang Islam telah tunjukkan. Buat persediaan, dan lakukan ta'aruf dan seterusnya. Islam itu dipenuhi cinta dan kasih sayang, tapi banyak cinta dan kasih sayang yang menyimpang dari islam kerana kita tidak menghayati Islam sepenuhnya.<br />
Jom sama-sama kita mencari cinta dan RedhaNya.<br />
<strong>Lihatlah cinta yang sebenar ini!</strong><br />
Dari Abu Hurairah r.a katanya, Rasulullah s.a.w bersabda:<br />
<span style="color: blue;"><em><strong>"Sesungguhnya ALLAH TA'ALA berfirman pada Hari Kiamat kelak; mana orang-orang yang saling mencintai kerana keagungan-KU? Hari ini KU-naungi mereka, di mana tidak ada naungan yang lain selain naungan-KU."</strong></em></span><br />
<div class="message" style="text-align: left;">Sumber imej : Google Image</div>-<a href="http://www.iluvislam.com/iluvislam.com">Artikel Iluvislam.com</a>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-66458163211415915722011-12-12T17:23:00.000-08:002011-12-12T17:23:32.325-08:00Bercinta Sebelum vs Selepas KahwinIndahnya bercinta selepas kahwin,hanya akan dirasasi oleh insan-insan yang menghargai dan mengalaminya.<br />
Namun bagi sesetengah manusia beranggapan bahawa percintaan selepas kahwin tanpa mengenali dan bercinta dengan pasangan mereka sebelum berkahwin adalah mustahil untuk dikecapi.<br />
Walhal,yang sebenarnya Allah Swt telah memberi kita garis panduan untuk mengecapi kebahagiaan dan segala galanya bermula daripada redha Allah swt. Perkahwinan adalah perkara yang amat dituntut dalam Islam. Dengan Berkahwin secara sah, perkara yang haram akan menjadi halal dan maksiat akan dijauhi.<br />
Terdapat banyak kebaikan bercinta selepas kahwin manakala bercinta sebelum kahwin lebih membawa kepada keburukan berbanding kebaikan.<br />
Antara Kebaikan-kebaikan bercinta selepas berkahwin:<br />
Selepas berkahwin ungkapan "I love you" adalah sesuatu yang indah dan tidak salah diungkapkan oleh pasangan.Malah ia dapat memekarkan percintaan antara suami isteri.<br />
Malah,berjalan berpegangan tangan juga tidak salah kerana ianya halal dan menambahkan kemesraan antara pasangan.<br />
Apatah lagi jika kita dikurniakan pasangan yang soleh dan solehah..alhamdulillah kita akan bahagia hingga ke akhir hayat.Pasangan yang sentiasa mencari Madrotillah akan mengecapi keindahan bercinta selepas berkahwin.Segala maksiat akan dapat dielakkan.<br />
Kebahagiaan duniawi dan ukhrawi juga turut sama-sama dapat diseimbangkan.Matlamat utama tentunya syurga dan keredhaan Allah.<br />
"Manusia akan bercinta lagi disyurga,tempat pertama yang melahirkan cinta.Ketika itulah fitrah akan menjadi anugerah yang berharga dan bernilai".<br />
Bercinta sebelum kahwin:<br />
Pasangan yang belum ada apa-apa ikatan,tetapi kemesraan sudah mengalahkan suami isteri.Kata mereka,zaman dah berubah,dunia dah maju.Hidup hanya sekali.<br />
Bercinta bagai nak rak,bila putus ditengah jalan mulalah buat perkara yang bukan-bukan,lebih teruk lagi ada yang cuba untuk membunuh diri apabila kecewa kerana kata mereka,hidup sudah tiada guna tanpa cinta daripada pasangan mereka.<br />
Ungkapan-Ungkapan romantis seperti<br />
"I love you my dear..".<br />
"I love you so much darling...".<br />
"I tak boleh hidup tanpa sayang...".<br />
"Sehari tak berjumpa,serasa setahun..."<br />
"Rindunya...i.."akan kerapkali dialunkan oleh pasangan-pasangan yang bercinta kepada pasangan masing-masing<br />
Pasangan yang mendengarnya pula,tentu rasa dihargai yang teramat sangat dan terpesona dengan ungkapan-ungkapan berbunga seperti itu.Maka,mulalah orang ketiga datang dan memainkan peranannya .Bisikan halus dan pujuk rayu yang mempersonakan akan ditiup lembut ketelinga pasangan-pasangan yang sedang hangat bercinta.Akhirnya mereka berjaya juga meramaikan ahli kelab neraka,dan mereka pasti bertepuk tangan meraikan kegembiraan dan kemenangan.Dosa-dosa pun akan meningkat dan menggunung.Pelbagai jenis maksiat akan dilakukan tanpa rasa bersalah kepada Allah.<br />
Jika ada yang menasihati atau melarang tentu mereka akan berkata:<br />
"Cinta apakah namanya ini,jika tidak ada dating,calling,chatting,sms romantik,surat cinta,bersentuhan tangan,kerlingan dan senyuman".<br />
Renungilah Firman-Firman ALLAH:<br />
<em><strong>"Wahai sekalian manusia! Bertaqwalah kepada Tuhan kamu yang telah menjadikan kamu (bermula) dari diri yang satu (Adam), dan yang menjadikan daripada (Adam) itu pasangannya (isterinya - Hawa), dan juga yang membiakkan dari keduanya - zuriat keturunan - lelaki dan perempuan yang ramai. Dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu selalu meminta dengan menyebut-yebut namaNya, serta peliharalah hubungan (silaturrahim) kaum kerabat; kerana sesungguhnya Allah sentiasa memerhati (mengawas) kamu". (An-Nisaa' ayat:1)</strong></em><br />
<strong><em>"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menurut jejak langkah Syaitan; dan sesiapa yang menurut jejak langkah Syaitan, maka sesungguhnya Syaitan itu sentiasa menyuruh (pengikut-pengikutnya) melakukan perkara yang keji dan perbuatan yang mungkar. Dan kalaulah tidak kerana limpah kurnia Allah dan rahmatNya kepada kamu, nescaya tidak ada seorang pun di antara kamu menjadi bersih dari dosanya selama-lamanya; akan tetapi Allah membersihkan sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya); dan (ingatlah Allah Maha Mendengar) lagi Maha Mengetahui". (An-Nuur ayat:21)</em></strong><br />
<em><strong>"(Lazimnya) perempuan-perempuan yang jahat adalah untuk lelaki-lelaki yang jahat, dan lelaki-lelaki yang jahat untuk perempuan-perempuan yang jahat; dan (sebaliknya) perempuan-perempuan yang baik untuk lelaki-lelaki yang baik, dan lelaki-lelaki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik. Mereka (yang baik) itu adalah bersih dari (tuduhan buruk) yang dikatakan oleh orang-orang (yang jahat); mereka (yang baik) itu akan beroleh pengampunan (dari Allah) dan pengurniaan yang mulia". (An-Nuur ayat:26)</strong></em><br />
Hayatilah Sabda Rasullullah Sallallahu 'Alaihi Wassalam:<br />
"Kepadaku diberikan tiga idaman oleh ALLAH di dunia:isteri solehah,berwangi-wangian dan sejik mata (jiwa) ku dalam sembahyang". (Hadis Riwayat Ahmad dan An Nasai).<br />
<div class="box-grey" style="font-size: 24px; text-align: center;"><span style="font-size: 12px;"><strong>"Tidak berdua-duaan seorang lelaki dan seorang wanita di tempat sunyi melainkan syaitanlah orang ketiganya". </strong></span></div>Marilah kita sama-sama renung samada kita tergolong dalam manusia yang beriman atau sebaliknya.<br />
<div class="message" style="text-align: left;">Sumber imej : Google Image</div>-<a href="http://www.iluvislam.com/iluvislam.com">Artikel Iluvislam.com</a>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-42323481904391916652011-12-12T17:22:00.001-08:002011-12-12T17:22:10.817-08:00Jangan Terpedaya Dengan CintaRamai yang berkata, "<em>Cinta itu fitrah. Jadi, apa salahnya pada cinta?</em>"<br />
Ya. Tidak dapat dinafikan, cinta itu adalah fitrah. Fitrah, bererti sesuatu yang bersih. Fitrah bererti cinta itu sesuatu yang suci.<br />
Namun, bagaimana sesuatu yang suci itu boleh menjadi fitnah (bencana)?<br />
Cinta itu fitrah. Jadi, apakah pula yang cuba dimaksudkan dengan 'janganlah kalian tertipu dengan cinta'?<br />
Bukankah fitrah itu suatu yang membawa kepada kebaikan?<br />
<div class="tips" style="text-align: justify;">Kongsikan kepada kami produk anda, lokasi perniagaan, dan kehebatan tentang produk anda! Mari daftar di <strong><a href="http://direktori.iluvislam.com/">http://direktori.iluvislam.com</a></strong> sekarang! Serendah RM5 Sebulan* Promosi RM50 selama setahun!(Sah sehingga 30 Jun 2011)</div><strong>Apabila fitrah menjadi fitnah</strong><br />
Tidak dapat kita nafikan, pada hari ini, betapa pengaruh media massa itu memberikan impak besar dalam pembentukan pemikiran masyarakat kita. Isu-isu yang diketengahkan di media massa, itulah yang akan menjadi pusat pemerhatian masyarakat.<br />
Sekarang, apa pula kena-mengena media massa dengan cinta?<br />
Ok, di sini saya berikan satu contoh.<br />
Kita sedang menonton satu <em>movie </em>yang bertemakan cinta (yang berlambak di pasaran). Ok, apa yang difokuskan dalam cerita itu?<br />
Mulanya, ditunjukkan bagaimana latar belakang kedua-dua watak utamanya; hero dan heroin. Berkenaan taraf kehidupan mereka, cara hidup mereka dan lain-lain. Kemudian, pengarah cerita memasukkan pula babak-babak seterusnya. Bagaimana mereka boleh terserempak, dan berkenalan. Kemudian, bagaimana perasaan 'cinta' itu tadi mula berputik. Dimulakan dengan minat, kemudian usaha-usaha yang dilakukan untuk mendapatkan pasangan tadi (daripada sebelah pihak atau kedua-dua belah pihak), dan usaha-usaha untuk mempertahankan cinta itu tadi.<br />
'<em>Pause</em>'. Ok, anda sudah mula nampak apa yang cuba saya bawakan?<br />
Kita dapat melihat kelebihan yang ada pada apa-apa media massa. Mereka boleh mengawal fokus penonton (atau pembaca).<br />
Seperti yang kita dapat dilihat tadi, bagaimana, pengarah cerita tadi dapat mengawal pemikiran penonton tadi untuk memberikan fokus terhadap 'perjuangan' cerita, yakni 'cinta'.<br />
Kita teruskan. . .<br />
"<em>Alaa, sibuk je perempuan tu!</em>" kata seorang penonton, seakan tidak berpuas hati akan kewujudan orang 'ketiga', yang dianggap seperti perosak kepada perjuangan tadi, perjuangan cinta.<br />
Dalam <em>movie</em> itu tadi, kesungguhan hero dan heroin dalam mendapatkan atau mempertahankan cinta itu turut dipamerkan. Bagaimana halangan-halangan yang muncul dalam 'perjuangan' mereka itu tadi, cuba mereka atasi satu demi satu, dan pengorbanan-perngorbanan yang dilakukan, menyebabkan cinta yang cuba dipertahankan tampak sungguh agung.<br />
"<em>Aisey, kacau la parent diorang ini. Jangan ganggu boleh tak?</em>" Mungkin, ini kata-kata penonton tatkala <em>scene parents</em> kepada hero/heroin pula cuba menghalang cinta mereka. Em, tidak mustahil juga, kata-kata tadi turut muncul dari diri kita, mungkin bukan pada mulut, tapi pada hati, tanpa kita sedari.<br />
Di sini, kesan 'perjuangan' cinta tadi sudah tertanam dalam minda penonton. Tanpa mereka sedari, mereka juga telah menjadi 'penyokong' kepada perjuangan cinta tersebut. 'Perjuangan-perjuangan' yang dipamerkan, walaupun terpaksa menentang kedua ibu bapa, mengorbankan komitmen hidup mereka, hanya atas nama cinta, dipandang suci. Semua itu dianggap pengorbanan-pengorbanan yang harus dipuji, atas tulusnya cinta yang wujud di antara mereka.. hero dan heroin.<br />
Betapa 'agung'nya cinta mereka itu tadi, sehingga ianya sudah pun diangkat menjadi matlamat. Apa-apa perkara lain yang menghalangnya, baik berat maupun ringan, harus dikorbankan.<br />
Nampak?<br />
Inilah yang dipanggil sebagai '<em>ghazwul fikr</em>' atau serangan pemikiran. <span style="color: #3366ff;">Musuh-musuh Islam menggunakan pendekatan halus itu tadi untuk menyerang kita umat Islam.</span><br />
Minda bawah sedar kita secara tidak langsung, mula menerima apa yang cuba dibawakan melalui cerita itu tadi; cinta itu matlamat. Percaya tak?<br />
Hebat kan kesan '<em>ghazwul fikr</em>' melalui media massa hari ini?<br />
<em>Movie</em> itu hanyalah satu contoh. Banyak lagi saluran-saluran lain yang dapat digunakan, contohnya drama, novel, komik, lagu, dan sebagainya.<br />
Lalu, itulah yang kita dapat lihat pada masyarakat kita hari ini. <span style="color: #3366ff;">Gejala-gejala sosial berleluasa dengan hebatnya atas nama cinta. Cinta dipandang sebagai 'perjuangan yang agung', itulah yang kemudiannya dihidupkan dalam masyarakat kita</span>. Bahkan, para pendakwah juga tidak terlepas daripada terkena tempias yang ada.<br />
Kita... mungkinkah pemikiran kita juga telah berjaya di'serang' dan di'tewas'kan tanpa kita sedari?<br />
<strong>Bagaimana fitrah itu boleh dicemari</strong><br />
Kita sudah arif, bahawa cinta itu memang pada hakikatnya adalah fitrah.<br />
Namun, mengapa fitrah itu boleh pula menjadi fitnah (bencana)?<br />
Kenapa?<br />
Ini berpunca apabila cinta itu dijadikan matlamat utama. Menjadikan cinta sebagai <em>sole purpose</em> kehidupan kita. Seperti yang dapat kita lihat dari kisah yang saya ceritakan tadi.<br />
Ya. Kita ambil air zam zam dan air coca cola sebagai analogi. Bayangkan, apa yang akan terjadi apabila secawan air zam zam tadi dicampurkan pula dengan beberapa titis air coca cola.<br />
Pasti warnanya berubah bukan. Apatah lagi, apabila sebanyak secawan lagi air coca cola tadi dimasukkan ke dalam air zam zam. Pasti, warnanya akan berubah dengan mendadak. Kesucian air zam zam pada mulanya tadi pun sudah tidak lagi kelihatan. Yang terlihat, hanya hitam dan kekerohan.<br />
Jadi, begitu juga dengan cinta yang wujud pada masyarakat kita tadi.<br />
Apabila manusia meletakkan cinta sebagai matlamat utama hidup mereka, secara tidak langsung, cinta itu tadi, telah mereka campurkan dengan perkara-perkara lain. Nafsu mereka, keburukan-keburukan, maksiat-maksiat, dan sebagainya yang tidak suci (fitrah), yang kemudiannya akan mencemarkan kesucian cinta itu tadi.<br />
Akhirnya, <span style="color: #3366ff;">cinta itu yang yang pada mulanya tadi bersih itu, kini kelihatan kotor - <strong>daripada fitrah, menjadi fitnah<span style="color: black;">.</span></strong></span><br />
<strong>Babak-babak dalam kehidupan kita</strong><br />
Tadi, saya ceritakan babak-babak dalam movie. Kini, saya bawakan pula babak-babak dalam kehidupan kita. Kejadian-kejadian realiti.<br />
Ada kes, yang mana, seorang muslimah sanggup murtad demi mempertahankan cinta.<br />
Terdapat juga kes-kes, yang mana manusia itu, sanggup membunuh diri hanya disebabkan putus cinta.<br />
Tidak kurang juga kejadian, di mana manusia sanggup menggadaikan maruah dan harga diri mereka, hanya atas harga cinta.<br />
Malah, yang turut menyedihkan juga terdapat peristiwa di mana para pendakwah, gugur dalam perjuangan dakwah mereka disebabkan cinta mereka tadi tidak berbalas.<br />
Rugi bukan?<br />
Apa puncanya?<br />
Inilah kesannya apabila cinta itu tadi, telah kita jadikan sebagai matlamat kita. Dan perkara-perkara yang menghalang cinta pula, mungkin telah kita lihat sebagai suatu ancaman yang harus disingkirkan.<br />
Satu cara pandang yang sudah terbiasa.<br />
Justeru, <span style="color: #3366ff;">mari sama-sama kita kembali menjernihkan cara pandang masyarakat kita terhadap '<strong>cinta</strong>'</span>.<br />
Penutup: Kembali meletakkan cinta di tempatnya.<br />
<div style="text-align: center;">*****</div>Allah mengkurniakan cinta kepada manusia. Pasti ia bukan sesuatu yang hanya sia-sia, bukan?<br />
Oleh itu, ayuh kita murnikan kembali pandangan kita terhadap cinta.<br />
Tidaklah Allah mengkurniakan cinta itu, melainkan agar ia memudahkan kita mencapai matlamat hidup kita.<br />
Apa matlamat hidup kita?<br />
<div class="box-grey" style="text-align: justify;">"Dan tidak aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKu." - [Surah Adz-Dzariyat, 51: 56]</div><span style="color: #3366ff;"><span style="color: black;">Ya,</span> <strong>Allah</strong> - </span><strong>itulah matlamat kita</strong><span style="color: #3366ff;">.</span><br />
Bukan cinta.<br />
Cinta hanyalah salah satu alat, untuk mencapai matlamat kita tadi. Dan ianya tidak lebih dari itu.<br />
Persoalannya,<br />
Pada hari ini, siapakah yang tinggal untuk kembali memurnikan cinta? Siapa yang akan memperjuangkan agama, meletakkan Allah sebagai matlamat utama?<br />
Moga hati-hati kita, dalam diam menjawab, "saya".<br />
Insha-Allah.<br />
<a href="http://www.iluvislam.com/www.iluvislam.com">- Artikel iluvislam.com</a>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2924619575924100185.post-18126894624660342222011-12-12T17:21:00.000-08:002011-12-12T17:21:30.218-08:00Bila Lelaki Kehilangan Tulang RusuknyaWANITA: Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?<br />
LELAKI: Kamu!!!<br />
WANITA: Menurut kamu, saya ini siapa?<br />
LELAKI: (Berfikir sejenak, lalu menatap WANITA dengan pasti) Kamu, tulang rusukku.<br />
Kerana Allah melihat bahawa Adam kesepian. Saat Adam sedang lena tidur, Allah mengambil rusuk Adam dan menciptakan Hawa. Semua LELAKI mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hatinya...<br />
Setelah berkahwin, pasangan itu mengalami masa yang indah dan manis untuk sementara. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kelelahan hidup yang ada. Hidup mereka menjadi membosankan.<br />
Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas. Pada suatu hari pada akhir sebuah pertengkaran WANITA lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak "Kamu tidak cintakan saya lagi!!!".<br />
LELAKI sangat membenci ketidakdewasaan WANITA dan secara spontan juga berteriak "Saya menyesali perkahwinan ini! Kamu ternyata bukan tulang rusukku!!!"<br />
Tiba-tiba WANITA terdiam, dan berdiri kaku untuk beberapa saat.<br />
LELAKI menyesali akan apa yang sudah dia lafazkan, tetapi seperti air yang telah tertumpah tidak mungkin untuk diceduk kembali. Dengan berlinang air mata, WANITA kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah. "Kalau saya bukan tulang rusukmu, biarkan saya pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing".<br />
Lima tahun berlalu. LELAKI masih belum lagi berkahwin, tetapi berusaha mencari khabar akan kehidupan WANITA. WANITA pernah ke luar negeri tetapi sudah kembali. Dia pernah berkahwin dengan seorang asing dan bercerai.<br />
LELAKI agak kecewa bila mengetahui WANITA tidak menunggu, sepertinya.<br />
Dan di tengah malam yang sunyi, dia meminum kopinya dan merasakan sakit di<br />
hatinya. Tetapi LELAKI tidak sanggup mengakui bahawa dia merindukan WANITA.<br />
Suatu hari, mereka akhirnya bertemu kembali. Di airport, tempat di mana banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas.<br />
LELAKI: Apa khabar?<br />
WANITA: Baik... Kamu sudah menemui tulang rusukmu yang hilang?<br />
LELAKI: Belum.<br />
WANITA: Saya akan terbang ke New York dengan penerbangan berikut. Saya akan kembali 2 minggu lagi. Telefon saya kalau kamu berkesempatan. Kamu tahu nombor telepon saya kan ? Tidak ada yang berubah.<br />
WANITA tersenyum manis, berlalu di hujung lafaz "Selamat tinggal.."<br />
Satu minggu kemudian, LELAKI menerima khabar WANITA adalah salah seorang korban Menara WTC. Malam itu, sekali lagi, LELAKI meneguk kopinya dan kembali merasakan sakit dihatinya. Akhirnya dia sedar bahwa sakit itu adalah kerana WANITA, tulang rusuknya sendiri yang telah dengan bodohnya dia patahkan.<br />
Kita menempiaskan 99% kemarahan walau kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya adalah penyesalan. Seringkali penyesalan itu datang dikemudiannya, akibatnya setelah kita menyedari kesalahan kita, semua sudah terlambat...<br />
Kerana itu, jagalah dan sayangilah orang yang dicintai dengan sepenuh hati... Sebelum mengucapkan sesuatu berfikirlah dahulu, apakah kata-kata yang kau ucapkan akan menyakiti orang yang dicintai? Kira merasakan akan menyakitinya, sebaiknya jangan pernah dilafazkan. Kerana semakin besar risiko untuk kehilangan orang yang dicintai.<br />
Jadi berfikirlah, apakah kata-kata yang akan dilafazkan sebanding dengan akibat yang akan diterima??<span id="_plain_text_marker"> </span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikE0neR4XvXbu7Z4OroNf_D4-DoJ-tsW4qsitmBFZ5nIukz3vCqH7In56AhUz-t6RYSbpz9SRDu4BtUzNtjZqL2PbdSnZz1bikw07g8RZc63CbvY6iUAqUWWIOII00ITgGSx6omTwoUspi/s1600/20110524-muslim-couple.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikE0neR4XvXbu7Z4OroNf_D4-DoJ-tsW4qsitmBFZ5nIukz3vCqH7In56AhUz-t6RYSbpz9SRDu4BtUzNtjZqL2PbdSnZz1bikw07g8RZc63CbvY6iUAqUWWIOII00ITgGSx6omTwoUspi/s1600/20110524-muslim-couple.jpg" /></a></div>- <a href="http://www.iluvislam.com/index.php">Artikel iluvislam.com</a>AlExAnDeR XEeNa 19http://www.blogger.com/profile/08329957366875587348noreply@blogger.com0